Al-Muhajirun, MINA – Tolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 2023 nanti, Lembaga kemanusiaan kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG) Gelar Kampanye dengan adakan Fun Match antara As-Syabab FC dan Persatuan Sepakbola Al-Fatah (PSA) di lapangan Gaza, Ponpes Al-Fatah Lampung, Rabu (17/8).
Fun Match digelar setelah upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka peringatan HUT RI Ke 77 Ponpes Al-Fatah yang dihadiri ribuan santri dan pengajar.
Pada sesi photo bersama sebelum dimulai pertandingan, peserta dari kedua tim, Asyyabab dan Persatuan Sepakbola Al-Fatah (PSA), membentangkan bendera Indonesia dan Palestina beserta poster dukungan untuk Palestina dan penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia 2023 mendatang.
Ketua AWG Biro Lampung, M. Waliyulloh saat diwawancarai dengan MINA mengatakan, tujuan dari aksi penolakan Timnas Israel jelas seperti apa yang terkandung pada UUD 1945, di mana tindakan Israel termasuk dalam melanggar norma kemanusiaan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Aksi ini jelas berjalan sesuai nafas kemerdekaan, nafas kesetaraan, dan nafas untuk melawan segala penjajahan baik yang dilakukan para orang-orang Belanda dan Jepang maupun Israel terhadap Palestina,” katanya.
Menurutnya, AWG dalam aksi ini menolak tegas kehadiran Timnas Israel ke Indonesia, sebagaimana menurut standar ganda yang berlaku di dunia, terutama negara-negara besar baik dalam masalah Politik maupun olahraga.
“Seperti apa yang terjadi pada saat Rusia Menginvasi Ukraina, FIFA berdiri menolak tegas dan memboikot Rusia, tapi kenapa Israel masih kenceng-kendor, mestinya Israel dikucilkan dari pergaulan dunia ini, termasuk dalam hal Piala Dunia ini,” katanya.
Adapun langkah yang diambil oleh AWG dalam bentuk kompetisi, penyebaran pamflet secara online atau offline dan lain sebagainya.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Intinya kita mau mensosialisasikan, mengupayakan baik yang sifatnya melobi ke birokrat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh nasional, dan melakukan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti aksi bela Palestina dengan turun ke jalan jika diperlukan,” katanya.
Hal ini menurut Waliyulloh sesuai dengan amanat bapak bangsa Indonesia, yakni selama Palestina belum merdeka, selama zionis Israel masih menduduki tanah Palestina, selama itu pula Indonesia berdiri melawan penjajahan Israel.
AWG merupakan lembaga yang konsern mengkampanyekan pentingnya pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina. AWG juga dikenal sebagai lembaga yang menyalurkan 100 % hasil penggalangan dananya tanpa dipotong sepeserpun untuk operasional.
Pada pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Palestina yang diinisiasi oleh Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C), AWG ikut terlibat dalam penyediaan SDM relawan pembangunannya.(L/ara/B03/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia