Jakarta, MINA – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Nur Ikhwan Abadi menyayangkan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang akan menjamin keamanan Timnas Sepakbola Israel selama Piala Dunia U-20. Hal ini menurutnya bertentangan dengan amanah konstitusi NKRI.
Nur Ikhwan dalam pernyataannya kepada MINA, Sabtu (4/3) menekankan, mestinya pemerintah peka dengan keteguhan sikap bangsa Indonesia sejak zaman Soekarno yang menentang penjajahan Israel terhadap Palestina.
“Menentang penjajahan itu amanah konstitusi, mestinya pak ketua PSSI (Erick Thohir) sangat faham dengan hal ini,” tegasnya.
Ia menuturkan, jangankan menjamin keamanannya, mempersilakan pendudukan Israel masuk ke Indonesia dengan keikutsertaannya pada Piala Dunia U-20 saja sudah merupakan keputusan yang bertentangan dengan amanah konstitusi.
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
“Tidak mungkin hanya karena event piala dunia ini kita mengkhianati amanah konstitusi. Ingat sejarah bagaimana bapak Bangsa Soekarno melarang Timnas Indonesia melawan Israel sehingga tiket menuju piala dunia gagal,” jelasnya.
Apalagi, kata Nur Ikhwan, desakan penolakan timnas Israel dari masyarakat Indonesia sangat besar sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang dalam catatan sejarah menjadi entitas pendukung kemerdekaan RI. “Tidak hanya mendukung bahkan menggerakkan negara Timur Tengah untuk segera mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu, apa kita mau lupakan sejarah jasa Palestina terhadap bangsa ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan menjamin keamanan Timnas Israel U-20 selama gelaran Piala Dunia U-20 Tahun 2023 yang menurutnya hal itu adalah tanggung jawab Indonesia sebagai tuan rumah.
“Bahwa sesuai kontrak tuan rumah, negara menjamin kedatangan siapapun yang bermain di sini (Indonesia), apakah itu olimpiade, kejuaraan dunia bola basket, kalau kita tidak bisa mengambil posisi, menjamin, mengamankan, kita takkan bisa jadi tuan rumah,” ungkap Erick dalam sebuah pernyataan. (L/R12/B03/P1)
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Mi’raj News Agency (MINA)