Nablus, 23 Syawwal 1436/9 Agustus 2015 (MINA) – Sa’ed Dawabsheh, ayah dari seorang bayi yang meninggal dalam serangan pembakaran pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel terhadap dua rumah di Desa Duma, selatan Nablus, utara Tepi Barat, pekan lalu, akhirnya meninggal karena luka kritis, Sabtu (8/8) pagi.
Kantor Berita Palestina WAFA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sa’ed (33), menderita luka bakar tingkat tiga, telah meninggal saat menerima perawatan medis di sebuah rumah sakit wilayah jajahan Israel.
Pada Jumat (31/7) lalu, sekelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi yang disebut “Price Tag”menyerang dua rumah Palestina –salah satunya rumah keluargaSa’ed – dengan bom molotov; mereka dilaporkan juga melemparkan cairan mudah terbakar di dalam jendela kamar tidur saat fajar, menjadikan keluarga tersebut tidak ada kesempatan untuk melarikan diri.
Serangan itu mengakibatkan seorang bayi berusia 18 bulan, Ali Dawabsheh meninggal dunia, serta mengakibatkan luka bakar kritis Sa’ed, ibunya Riham, dan kakanya berusia 4 tahun, Ahmad.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Orangtua dan kakak Ali telah berjuang untuk mempertahankan hidup mereka di rumah sakit wilayah jajahan Israel sejak serangan pembakaran; Kondisi kesehatan orang tua masih sangat kritis, sehingga diperlukan perawatan ICU, sedangkan kondisi Ahmad berangsur stabil.
Paman Sa’ed, Yousif Dawabsheh, mengatakan, Sa’ed, menderita luka bakar 80% pada tubuhnya, meninggal setelah memberikan kata-kata terakhirnya. Pernyataan akhir Sae’d adalah pertanyaan mengenai anak bungsunya Ali, menanyakan apakah mereka telah kehilangan dia atau tidak.
Bawa Pelaku ke Pengadilan
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah kematian Sa’ed, Koordinator Umum PBB bagi Proses Perdamaian di Timur Tengah Nikolai Mladenov, menegaskan kembali seruannya untuk membawa para pelaku Kejahatan Duma ke pengadilan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Koordinator PBB menyatakan duka yang mendalam atas kematian dan menegaskan kembali seruannya untuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, secepatnya membawa para penjahat ke pengadilan. Lebih lanjut ia meminta para pemimpin politik, agama, dan sosial untuk bekerja sama mencegah tindakan ekstremis dari meningkatnya situasi dan memastikan pengendalian agenda politik.
Mladenov berharap ibu Ali, Riham, dan adik, Ahmad, cepat sembuh dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga Sa’ed dan bagi semua rakyat Palestina.
Serangan pembakaran secara luas dikutuk dan dinyatakan sebagai aksi teroris, termasuk Amerika Serikat dan Israel, sedangkan Otoritas Palestina mendesak Otoritas Pendudukan Israel bertanggung jawab penuh.
Meskipun Perdana Menteri Israel berjanji untuk membawa para pelaku ke pengadilan, Presiden Mahmoud Abbas mempertanyakan komitmen Israel untuk mengakhiri kekerasan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Abbas mengatakan, Israel sebenarnya dapat menghentikan kekerasan para pemukim ekstrimis Yahudi jika benar-benar ingin melakukannya.
“Apa yang terjadi di Duma menambah catatan kejahatan yang dilakukan para pemukim dan pemerintah Israel, karena mensponsori kegiatan permukiman dan mendorong tindakan ekstremis pemukim,” ujar Abbas.
Sementara itu, Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Abbas, mendesak Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji dan berkata hal itu tidak akan terjadi jika pemerintah Israel telah berhenti melakukan perluasan dan pembangunan permukiman ilegal hanya untuk orang-orang Yahudi juga melindungi para pemukimnya.
Sebagai buntut dari serangan pembakaran, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Malki, mengikuti instruksi formal Presiden Mahmoud Abbas, menyerahkan berkas yang telah disiapkan mengenai kekerasan pemukim ilegal Yahudi Israel terhadap rakyat Palestina, kepada Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Fatou Bensouda , di Den Haag pada 3 Agustus 2015.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Al-Malki meminta ICC untuk mempercepat penyelidikan situasi di Wilayah Palestina yang diduduki, terutama dalam tindakan nyata kejahatan perang tidak manusiawi yang terus terjadi dan dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Pada 2 Juli lalu, seorang remaja Palestina, Mohammad Abu Khudair, berusia 17 tahun, diculik, disiksa, dan dibakar sampai mati para pemukim ilegal Israel.(T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant