Srinagar, MINA – Azan tengah malam pada Rabu (25/3) di masjid-masjid di wilayah Kashmir, mengejutkan dan memicu pertanyaan di antara penduduk Kashmir di tengah-tengah kekhawatiran wabah COVID-19.
Pengeras suara di masjid mengumandangkan azan sekitar pukul 23.00 malam saat orang-orang tidur atau sedang mempersiapkan untuk itu. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan menyebabkan pertanyaan di beberapa tempat.
Banyak di antara mereka yang sudah merapikan tempat tidur lalu keluar dan bertanya satu sama lain apa yang sebenarnya terjadi. Kashmir Observer melaporkan, Kamis (26/3).
Ada penjelasan dari ulama setempat mengau pada fatwa ulama Pakistan yang telah meminta umat Muslim untuk tetap salat berjamaah di masjid, dan mengumandangkan azan untuk menangkal wabah.
Baca Juga: Di KTT G20 Brasil, Erdogan Tegaskan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza
Sebuah klip video yang beredar di media sosial menunjukkan ulama yang mengutip hadits Nabi tentang anjuran mengumandangkan azan selama masa bencana.
Krisis Kashmir sudah terjadi selama 72 tahun lamanya hingga saat ini belum menemukan penyelesaian yang paripurna. Ratusan ribu jiwa melayang, puluhan ribu anak menjadi yatim, sementara di sisi lain, para wanita menjadi janda akibat para suaminya yang tak kunjung pulang meski sudah berbulan-bulan bahkan bertahun lamanya. Mereka semua menjadi korban dari keganasan pasukan rezim sebagai akibat dari kesepakatan yang tak kunjung tiba.
Rupanya, julukan Kashmir yang banyak disebut oleh para penjelajah sebagai “surga dunia” (paradise on earth) tidak cukup membuat rakyatnya hidup aman sentosa. Keindahan alam dan kesuburan tanahnya malah menjadi petaka bagi rakyat Kashmir karena menjadi ajang perebutan wilayah bagi para pejabat yang rakus dunia sehingga krisis berkepanjangan di negeri itu terus terjadi hingga saat ini. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme