Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azerbaijan Pulihkan Situs Islam Kota Susha Setelah Puluhan Tahun Diduduki Armenia

Rifa Arifin - Selasa, 17 Mei 2022 - 21:42 WIB

Selasa, 17 Mei 2022 - 21:42 WIB

8 Views ㅤ

Oleh: Gultakin Habibli, Konselor Kedutaan Besar Republik Azerbaijan untuk Republik Indonesia

Shusha kota tercinta, kamu telah bebas! Shusha kota tercinta, kami sudah kembali! Shusha kota tercinta, kami akan memulihkanmu kembali! Shusha adalah milik kita! Karabakh adalah milik kita! Karabakh adalah Azerbaijan!

Petikan kalimat tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Azerbaijan, Panglima Tertinggi Yang Mulia Bapak Ilham Aliyev. Hal itu disampaikan dalam pidatonya kepada rakyat Azerbaijan pada tanggal 8 November 2020, dan sekaligus menjadi penyembuh luka rakyat Azerbaijan yang telah merindukan Shusha selama bertahun – tahun. Berita gembira tersebut telah memulihkan rasa rindu terhadap kota Shusha.

Kita terharu, di bawah kepemimpinan Panglima Tertinggi, Yang Mulia Bapak Ilham Aliyev, tentara Azerbaijan berhasil   membebaskan kota Shusha yang lebih dari 28 setengah tahun diduduki oleh Armenia. Semoga para pahlawan kami mendapat tempat mulia di sisi Allah dan semoga Allah  segera menyembuhkan para prajurit kami yang terluka di medan perang. Berkat kebijakan Presiden Azerbaijan yang bijaksana serta rakyat Azerbaijan yang pemberani, akhirnya kami bisa kembali ke Shusha. Hal tersebut sekaligus merupakan bukti sejarah bahwa rakyat Azerbaijan bersatu mendukung kebijakan Panglima Tertinggi, Yang Mulian Bapak Ilham Aliyev untuk membebaskan tanah kita dari Armenia, dan akhirnya kita pun menang.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Kota Shusha telah diduduki Armenia selama 28 setengah tahun. Dengan menduduki Shusha, Armenia melakukan tindakan perusakan besar terhadap warisan budaya kuno Azerbaijan, monumen bersejarah banyak yang dihancurkan dan dijarah, begitupun dengan masjid, lembaga pendidikan, perpustakaan dan museum milik rakyat Azerbaijan.

Namun, setelah kembalinya Shusha, yaitu tempat lahirnya musik dan konservatori Azerbaijan, kami mulai membangun kembali Shusha dalam waktu relative singkat. Kami membangun sekolah baru, hotel-hotel bintang lima dan rumah sakit. Perhatian khusus diberikan untuk pemulihan bangunan-bangunan bersejarah di Shusha, monumen bersejarah juga kami sedang diperbaiki .

Yayasan Heydar Aliyev sedang merombak tiga masjid, dan pembangunan masjid baru akan dimulai. Fondasi menara TV baru juga telah diletakkan di Shusha, dan gedung kantor pos akan menampung pusat layanan “Pelayanan ASAN” dan “Pusat Dost” dan layanan publik lainnya, asalkan arsitekturnya dipertahankan. Gedung kantor walikota sedang dirombak, dan aula konferensi baru akan dibangun di sebelahnya dalam waktu dekat. Apartmen, perumahan sedang dibangun di Shusha untuk masyarakat yang akan bermukim disana, dan pasokan air minum kota juga sedang dirancang. Kota Shusha sekarang terharu karena kami sekarang dalam perjalanan menuju kebangkitannya kembali dan kami bahagia karena kota tercinta kami sudah bersatu lagi dengan Azerbaijan.

Shusha adalah simbol diri Azerbaijan. Shusha adalah mutiara berharga dari sejarah Azerbaijan sejak berabad-abad yang lalu. Shusha adalah jantung Karabakh dan tempat lahirnya musik dan budaya masyarakat Azerbaijan. Selama berabad-abad, masyarakat Azerbaijan telah hidup, membangun, dan menciptakan budaya sendirinya di Shusha. Shusha bukan hanya mutiara Azerbaijan, melainkan juga dari seluruh Kaukasus. Hanya pemilik sejati yang tahu bagaimana menghargai kota tercinta ini.

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

Di bawah kepemimpinan Presiden Ilham Aliyev, rakyat kami telah menunjukkan cinta mereka dan melakukan yang terbaik untuk sepenuhnya membangunkan kembali Shusha dalam waktu singkat. Tidak lama setelah pembebasan Shusha, kunjungan Presiden Ilham Aliyev, Ibu Negara Mehriban Aliyeva dan putrinya Leyla Aliyeva ke Shusha membuat kami bangga sebagai pemilik sejarah, budaya, dan tanah kota Shusha. Dengan diumumkannya Shusha sebagai “Ibu kota Kebudayaan Azerbaijan” oleh Presiden İlham Aliyev, pekerjaan besar telah dimulai untuk memulihkan kota Shusha dan mengembalikan citra historisnya.Dalam waktu singkat, Shusha menjadi pusat acara kebudayaan dan politik.

Festival musik “Kharibulbul” dan  “Hari Puisi Vagif” yang diadakan di Shusha  terdengar sampai ke seluruh dunia. Shusha sekali lagi diperkenalkan ke dunia melalui mata para diplomat asing yang terakreditasi di Azerbaijan dan jurnalis asing yang berkunjung ke sini. Dan dalam rangka peringatan 30 tahun bergabungnya Azerbaijan ke PBB, yang diadakan di kota Shusha menunjukkan bahwa kota ini akan menjadi arena politik di dunia. “Kongres Rakyat Azerbaijan Sedunia ke-5” diadakan di kota  Shusha pada 22 April tahun ini. Masyarakat Azerbaijan, yang telah merindukan Shusha selama beberapa dekade, berbagi kegembiraan, solidaritas dan reuni di Shusha dan Kongres ini menjadi Kongres kemenangan bagi rakyat Azerbaijan dan pula selamanya menjadi bagian yang mulia dari sejarah Azerbaijan.

Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev telah menandatangani perintah yang menyatakan 2022 sebagai “Tahun Shusha” di Azerbaijan. Perintah itu mengatakan: “Shusha, mahkota Karabakh, adalah tempat suci dan berharga bagi masyarakat Azerbaijan. Kota Shusha, yang didirikan pada 1752 oleh raja Karabakh Panahali Khan dan merayakan ulang tahunnya yang ke-270 tahun ini, telah mengalami perkembangan yang pesat dan memainkan peran luar biasa dalam kehidupan budaya dan sosial-politik Azerbaijan dan seluruh Kaukasus Selatan. Mengikuti perintah itu, serangkaian acara yang didedikasikan untuk “Tahun Shusha” diadakan tidak hanya di Azerbaijan, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk atas inisiatif Kedutaan Besar Azerbaijan di Indonesia. Ibu kota budaya Azerbaijan, Shusha yang berusia 270 tahun, adalah tempat lahir mugam dan seni kami, dan juga telah dinyatakan sebagai “Ibu kota Budaya Dunia Turki” untuk tahun 2023. Keputusan itu dibuat pada pertemuan khusus Dewan Tetap Menteri Kebudayaan Organisasi Internasional Kebudayaan Turki – TURKSOY pada 31 Maret 2022.

Shusha adalah jantung Azerbaijan yang berdetak, mahkota Karabakh, urat utama sejarah dan budaya Azerbaijan, dan darah yang mengalir dari urat ini adalah cinta dan kebanggaan atas tanah, yang menghubungkan masa lalu, sekarang dan masa depan setiap orang Azerbaijan. Para penulis dan musisi Azerbaijan yang sudah meninggal, yang memberikan kontribusi besar bagi budaya dunia, musik dan sastra, dan lahir dan besar di Shusha dan Karabakh, jiwa mereka sekarang sudah tenang. Karena Shusha kami sudah bebas dari pendudukan, ia telah bergabung dengan Azerbaijan. Kami akan menjalani tahun  Shusha  bersama dengan Shusha. Masyarakat Azerbaijan sangat berterima kasih kepada Panglima Tertinggi kami Presiden Ilham Aliyev, yang membuat kami bangga merayakan Tahun Shusha, ibukota budaya Azerbaijan, dan juga berterimakasih kepada pahlawan Azerbaijan, yang naik ke puncak kesyahidan dalam perjuangan pembebasan tanah kami!

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Shusha, Anda adalah kebanggaan kami, sejarah kami, cinta kami yang tak berujung, mutiara berharga dari Azerbaijan, jantung kami yang berdetak. Semoga panjang umur, Shusha!(A/RA-1/P1)

Miraj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia