
Banjir di Puarto Rico, Amerika Serikat setelah Badai Irma. (Gambar: YouTube)
Puerto Rico, MINA – Setelah terjadinya Badai Irma di wilayah Karibia, Amerika Serikat (AS), sebuah bendungan rusak dan mengancam sekitar 70.000 warga Puerto Rico.
Pemerintah segera mengevakuasi massal warga yang ada di hilir karena adanya peringatan darurat banjir bandang dari Dinas Cuaca Nasional AS (NWS).
Melalui Twitter, NWS memperingatkan kondisi Bendungan Guajataca di Kota Isabela bahwa “situasi yang sangat berbahaya”.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Dilaporkan, bus mengevakuasi penduduk dari rumah mereka secepat mungkin. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Operator bendungan telah melaporkan bahwa bendungan tersebut gagal sehingga menyebabkan banjir bandang di hilir.
“Semua wilayah di sekitar Sungai Guajataca harus dievakuasi SEKARANG, hidup mereka BERBAHAYA!,” kata NWS dalam peringatannya.
Seorang insinyur yang memeriksa bendungan tersebut melaporkan adanya kerusakan yang bisa menjadi tanda pertama kegagalan total bendungan tersebut.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Setidaknya enam orang telah dipastikan tewas di Puerto Riko setelah Badai Maria menerpa daerah tersebut, tapi gubernur secara terpisah menempatkan angka 13 orang. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza