Washington, MINA – Bahrain dan Israel telah sepakat menjalin hubungan diplomatik penuh. Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan pada Jumat (11/9), memuji kesepakatan itu sebagai “terobosan bersejarah”.
Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat, Bahrain dan Israel mengatakan, kesepakatan itu tercapai setelah Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa pada hari yang sama.
“Ini adalah terobosan bersejarah untuk perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah,” bunyi pernyataan itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
Kesepakatan itu muncul setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan kesepakatan serupa bulan lalu.
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Trump mengatakan kepada wartawan, Bahrain akan bergabung dengan Israel dan UEA untuk upacara penandatanganan di Gedung Putih pada 15 September.
“Tidak terpikirkan bahwa ini bisa terjadi dan begitu cepat,” katanya tentang kesepakatan Israel-Bahrain.
Menantu Trump dan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, memuji perjanjian itu sebagai “puncak dari kerja keras selama empat tahun” oleh pemerintahan Trump.
“Kami sedang melihat awal dari Timur Tengah yang baru, dan Presiden telah benar-benar mengamankan aliansi dan mitra dalam upaya mewujudkannya,” kata Kushner. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion
Mi’raj News Agency (MINA)