Jakarta, MINA – Bank Muamalat Indonesia melakukan penamaan ruangan di Muamalat Tower dengan nama tujuh tokoh pendiri bank yang didirikan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu.
Adapun tokoh yang namanya diabadikan adalah Prof. DR. Ing. B.J. Habibie, Prof. DR. Sukamdani Sahid Gitosardjono, Prof. DR. Amin Aziz, Dr. Rachmat Saleh, Prof. Drs. Amir Rajab Batubara dan K.H. Hasan Basri.
Ballroom diberi nama BJ Habibie, salah seorang pendiri Bank Muamalat, yang juga pernah menjabat Presiden RI.
“Eksistensi Bank Muamalat Indonesia saat ini tak lepas daripada peran para tokoh pendirinya. Penamaan Ballroom dan ruangan ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana saat peresmian Ballroom BJ. Habibie dan penamaan ruangan dengan nama pendiri lainnya di Muamalat Tower Jakarta, Rabu (5/2).
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Hadir dalam peresmian Ballroom BJ. Habibie yakni Direksi dan Komisaris Bank Muamalat, perwakilan keluarga pendiri Bank Muamalat, Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie, Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Wakil Ketua Dewan Penasihat Pusat ICMI Yusril Ihza Mahendra, serta para tokoh ekonomi syariah.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan telah memberikan lampu hijau kepada konsorsium Ilham Habibie bersama Al Falah Investments Pte. Ltd. untuk mengambil alih saham bank syariah pertama di Indonesia tersebut melalui penawaran saham terbatas.
Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan penyehatan Bank Muamalat tinggal menunggu waktu eksekusi. Konsorsium Al Falah Investments Pte. Ltd saat ini sedang memproses dan melengkapi escrow account.
Profil Pendiri Bank Muamalat
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Prof. DR. Ing. B.J. Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia ini merupakan salah satu pencetus berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1991 melalui perannya sebagai Ketua Umum ICMI.
Dia kembali mengambil peran dengan mengajak Islamic Development Bank (IsDB) masuk sebagai salah satu investor Bank Muamalat.
K.H. Hasan Basri merupakan tokoh Masyumi dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1984 hingga 1990.
Dia memprakarsai berdirinya Bank Muamalat dengan menggelar seminar bertajuk “Bank Tanpa Bunga” di Hotel Safari, Bogor pada Agustus 1989.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Hasil seminar tersebut kemudian dijadikan acuan usulan pendirian bank syariah kepada Presiden Soeharto.
Dr. Rachmat Saleh adalah Gubernur Bank Indonesia pada 1973 hingga tahun 1983 dan Menteri Perdagangan Indonesia 1983 hingga tahun 1988.
Dia merupakan pendiri dan komisaris utama pertama Bank Muamalat.
Prof. DR. Sukamdani Sahid Gitosardjono adalah pengusaha yang berjasa besar dalam pendirian Bank Muamalat.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Dia merupakan Penasihat Yayasan Dana Dakwah MUI di kala konsep bank tanpa bunga tengah dirintis menggalang dukungan dan dana dari para pengusaha sebagai modal awal berdirinya Bank Muamalat.
Prof. DR. Amin Aziz adalah salah satu pendiri ICMI yang ikut menggagas berdirinya Bank Muamalat.
Dia berperan sebagai inisiator lokakarya MUI tentang “Bunga Bank dan Perbankan” di Cisarua, Bogor tanggal 19-21 Agustus 1990.
Prof. Drs. Amir Radjab Batubara adalah Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 1955 – 1957.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Dia juga adalah anggota Tim Penyiapan Bank Tanpa Bunga yang dibentuk oleh MUI pada tahun 1990 yang menjadi cikal bakal Bank Muamalat.
Hasil kerja tim tersebut kemudian dibawa ke Presiden Soeharto yang serta merta mendukung dan menyetujui. (L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung