Bambang Sudibyo: Wapres Ma’ruf Amin Akan Buka World Zakat Forum 2019

Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin akan membuka konferensi internasional (WZF) 2019 yang akan dilaksanakan Selasa (5/11) hingga Kamis (7/11) di Crown Plaza Hotel, Bandung, Jawa Barat.

Acara bertajuk “Optimizing Global Zakat Role trough Digital Technology” akan dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Menteri Agama RI, Fachrul Razi; Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi serta Sekretaris Jenderal World Zakat Forum, Prof Dr .

“Nanti konferensi internasional World Zakat Forum akan dibuka oleh Wakil Presiden RI. Saya sudah meminta konfirmasi kepada beliau,” kata Bambang Sudibyo kepada awak media di Kantor Badan Amil Zakat Nasional (), Wisma Sirca, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

Pada konferensi kali ini juga akan dihadiri oleh anggota asosiasi yaitu IDB, UNICEF, D-8, UNDP, dan Bank Indonesia. WZF juga mengundang pimpinan daerah dan dinas terkait, akademisi dan peneliti, lembaga amil zakat, organisasi non pemerintah, perwakilan institusi multinasional, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Bambang, yang juga Ketua BAZNAS mengatakan, konferensi tersebut adalah untuk merespon kemiskinan yang masih banyak ditemukan di sejumlah negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim dari barat Afrika di Mauritania hingga timur di Indonesia, dari utara di Kazakhstan hingga selatan di Kepulauan Komoro.

“Tingkat kemiskinan yang tinggi di antara negara-negara Muslim jelas telah melemahkan posisi dunia Muslim, ditambah dengan keterbelakangan di sektor pendidikan, inferioritas dalam sains dan teknologi. Hal ini diperparah kapasitas supra-struktur serta sumber daya manusia yang kurang,” katanya.

Menurut Bambang, kehadiran zakat harus dilihat sebagai modal strategis bagi dunia Islam untuk membebaskan diri dari ketergantungan negara-negara Barat. Pemanfaatan zakat harus memiliki makna memperkuat ukhuwah, kolaborasi, dan solidaritas untuk mencapai maslahah.

“Untuk merespons situasi ini, gerakan zakat dunia dapat mengambil peran penting untuk berkontribusi, memfasilitasi, mendistribusikan, dan memberikan bantuan bagi mereka yang bernasib buruk baik secara finansial maupun non-finansial dan secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, mekanisme zakat juga masih memerlukan perhatian serius untuk mencari solusi tepat terkait isu Fiqh, manajemen zakat, distribusi zakat antar negara, mekanisme kerja sama dalam praktik zakat terkait dengan masalah diplomatik, dan masalah lainnya. (L/R06/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.