Manado, MINA – Imbas erupsi Gunung Ruang mengeluarkan abu vulkanik yang mengganggu, penerbangan Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (19/4) ditutup sementara.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau penutupan bandara diperpanjang hingga Jumat (19/4) pukul 06.00 – 18.00 Wita,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (19/4).
Distribusi abu vulkanik Gunung Ruang terpantau hingga Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (18/4).
Sejumlah wilayah kecamatan terdampak abu vulkanik, di antaranya Kecamatan Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Menjaga Kefitrian dengan Nilai-Nilai Islam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Utara mengimbau warga untuk menggunakan masker dan tetap tenang, khususnya dalam menyikapi informasi hoaks.
Perkembangan informasi pada Kamis (18/4), pukul 23.00 WIB, BNPB memantau Pelabuhan Tagulandang saat ini dioperasikan untuk mobilisasi evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak.
Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah mengaktifkan pos komando di Desa Apengsala yang berjarak 15 km dari Gunung Ruang.
Pasca erupsi eksplosif, jaringan listrik dan komunikasi lumpuh di Kampung Laing Patehi yang berada di Pulau Ruang.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Kamis Ini Diguyur Hujan Ringan
Sedangkan di Desa Lumbo di Pulau Tagulandang, kondisi jaringan komunikasi tidak berfungsi secara optimal. Pengungsian yang telah didata BPBD berada di Pulau Tagulandang berjumlah 272 KK atau 838 jiwa.
Mereka yang berasal dari Desa Laingpatehi berjumlah 166 KK (506 jiwa) dan Desa Pumpente 106 KK (332 jiwa).(R/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fatwa Jihad dari Ulama Dunia, Direktur Womester: Ini Seruan Moral Melawan Genosida Palestina