Cengkareng, 7 Rabiul Awwal 1438/ 7 Desember 2016 (MINA) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), dilengkapi dengan system Nir Radar Pemantau Penerbangan Berbasis Automatic Dependent Surveilance-Broadcast (ADS-B).
“ADS-B yang merupakan sistem navigasi dalam dunia penerbangan yang dikembangkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini mampu menangkap informasi yang dipancarkan oleh pesawat,” papar Menteri pada wartawan saat mengunjungi JATSC, Rabu, bersama Menteri Ristek, Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir.
ADS-B yang dikembangkan ini mampu menangkap signal dari transponder yang dimiliki setiap pesawat sipil dalam radius 200 mil, sehingga setiap pergerakan pesawat akan terdeteksi.
Saat ini Indonesia telah memiliki 31 Ground Station ADS-B yang dapat mencakup seluruh ruang udara Indonesia untuk phase En-route, meliputi 10 Ground Station terintegrasi dengan Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) dan 21 Ground Station terintegrasi dengan Makassar Air Traffic Service Center (MATSC).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
“Alat ini merupakan hasil karya anak bangsa, dan kita mengapresiasi di mana betul-betul kita mengembangkan suatu alat navigasi udara yang selama ini diimport,” kata Menteri Perhubungan selanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, Sistem Pemantau Penerbangan Berbasis ADS-B tersebut mampu bersaing dengan produk dari luar negeri.
“Teknologi kita ini mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri, dan harganya pun sangat kompetitif,” ujarnya.
Peralatan ini mampu mendeteksi pesawat hingga di landasan pacu Bandara Soetta dan dapat mendeteksi hingga jarak >250Nm yang bisa diperoleh pada ketinggian di atas 29.000 kaki.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Desain konfigurasi memenuhi ED-129, telah diuji fungsi di Laboratorium Navigasi BPPT dan memenuhi ED-129, DO-260B dan Asterix CAT21 v.0.23, 0.26, 2.1. Integrasi ke Testbed di EJATSC dilakukan sejak bulan Juni 2016 dan sampai saat ini tidak ada kendala.
PT. INTI telah membuat empat unit produk ADS-B, 2 unit diantaranya dipasang di Menara Pusat Teknologi Elektronika, Puspiptek Serpong dan 1 unit akan dipasang di Curug, dan 1 lagi sebagai cadangan.
Pada tahun 2017 ADS-B direncanakan akan diuji coba di Bandara di Papua dan selanjutnya akan disertifikasi. ADS-B yang telah disertifikasi akan diproduksi massal oleh PT. INTI untuk digunakan di bandara-bandara yang ada Indonesia.
ADS-B ini bisa terwujud berkat kerjasama dan dukungan dari para pemangku kepentingan yaitu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementrian Perhubungan, Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (indonesia/">AirNav Indonesia) PT INTI dan BPPT. (L/P007/P2)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun