Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangladesh Desak Pemimpin Dunia Bantu Krisis Rohingya

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 27 September 2025 - 10:47 WIB

Sabtu, 27 September 2025 - 10:47 WIB

22 Views

Pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus (UN News)

New York, MINA – Pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus mendesak para pemimpin dunia untuk membantu krisis Rohingya. Yunus berbicara pada sidang ke-80 Majelis Umum PBB di New York pada Jumat malam (26/9).

Dia mengatakan, Rohingya tetap menjadi korban terburuk dari krisis ini, yang berdampak pada Bangladesh, yang telah menampung lebih dari satu juta pengungsi sejak 2017. Dikutip dari bdnews24.

Yunus juga meminta dunia mengintensifkan tekanan terhadap Myanmar dan para pemangku kepentingan di Negara Bagian Rakhine untuk mengamankan solusi politik yang langgeng bagi krisis Rohingya, di samping memperkuat bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi.

“Kita harus ingat bahwa krisis Rohingya sama sekali bukan masalah bilateral antara Bangladesh dan Myanmar. Kita hanya bertindak sebagai tetangga yang bertanggung jawab dan sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab dalam memenuhi tugas kemanusiaan kita,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Jerman Tolak Terima Anak-anak Gaza yang Terluka

Yunus menyampaikan kekurangan dana yang dapat mengancam standar hidup minimum di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

Warga Rohingya mulai membanjiri Bangladesh setelah militer Myanmar melancarkan operasi di Rakhine pada Agustus 2017, yang kemudian digambarkan oleh para penyelidik PBB sebagai pembersihan etnis.

Dalam beberapa bulan, sekitar 750.000 orang bergabung dengan 400.000 orang yang sudah berada di kamp-kamp di Cox’s Bazar.

Meskipun pemerintah Myanmar ketika di bawah Aung San Suu Kyi menandatangani kesepakatan repatriasi dengan Dhaka akhir tahun 2017, upaya untuk memulangkan para pengungsi gagal pada tahun 2019 di tengah ketidakpercayaan.

Baca Juga: ICJ akan Keluarkan Putusan terkait Blokade Israel di Gaza

Proses tersebut mengalami kemunduran lebih lanjut akibat kudeta militer tahun 2021 dan konflik baru di Rakhine.

Dalam setahun terakhir, Bangladesh mengatakan 100.000 warga Rohingya telah melintasi perbatasan karena pertempuran antara junta dan kelompok etnis bersenjata meningkat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Jalani Hukuman Lima Tahun di Penjara

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Asia