Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangladesh Harapkan Peran Inggris dalam Krisis Pengungsi Rohingya

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 4 November 2021 - 15:44 WIB

Kamis, 4 November 2021 - 15:44 WIB

4 Views

London, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengharapkan peran pemerintah Inggris dalam ikut serta mengatasi krisis pengungsi Rohingya.

“Saat ini semakin meningkat kesulitan yang dihadapi Bangladesh untuk menjaga hukum dan ketertiban di Cox’s Bazar dengan banyaknya pengungsi Rohingya yang berlindung di sana,” ujar Hasina dalam acara di Kantor Luar Negeri Persemakmuran dan Pembangunan Inggris, London, Rabu (3/11).

Ia mengatakan, tantangan keamanan dapat menyebabkan masalah di tingkat regional dan internasional”. Bdnews24 melaporkan.

“Adalah tanggung jawab masyarakat internasional untuk melihat bahwa Rohingya, warga negara Myanmar, harus dapat kembali ke tanah air mereka dengan aman dan bermartabat,” ujarnya.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

“Ini adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah,” lanjutnya.

Menyoroti kemungkinan Bangladesh menjadi pusat konektivitas regional, Hasina mengatakan pemerintahnya telah berinvestasi di sektor jalan, kereta api, maritim, energi dan komunikasi digital.

Kemitraan negaranya dengan India, Nepal dan Bhutan juga berkembang pesat, imbuhnya.

“Mitra kami di seluruh dunia dapat memperoleh manfaat dari investasi ini. Kami berharap dapat melihat lebih banyak partisipasi dari Inggris dan ini memang saatnya untuk memperluas hubungan bilateral kami,” lanjutnya.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Dia juga menyoroti perlunya kerja sama antara kedua negara dalam pemeliharaan perdamaian, kontra terorisme, keamanan maritim dan penerbangan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia