Cox Bazar, 15 Jumadil Awwal 1438/13 Februari 2017 (MINA) – Pemerintah Bangladesh telah memerintahkan pembangunan dimulai di sebuah pulau terpencil yang akan menjadi tempat relokasi bagi puluhan ribu pengungsi Muslim Rohingya yang tinggal di berbagai kamp pengungsian di negara itu.
Pemerintah Bangladesh terus maju dengan rencananya meskipun banyak pihak yang memperingatkan bahwa pulau tersebut tidak layak huni karena rawan banjir.
Pemerintah di Dhaka telah mencari dukungan internasional untuk rencana relokasi ke Pulau Thengar Char di Teluk Benggala tersebut.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Ide itu pertama kali diusulkan pada tahun 2015.
Pejabat pemerintah yang mengawasi pembangunan mengatakan, Perdana Menteri Sheikh Hasina telah menugaskan seorang pembantunya untuk memimpin pembangunan di pulau terpencil tersebut yang dimulai dengan membangun dermaga, helipad dan fasilitas pengunjung.
“Dia meminta agar struktur-struktur dibangun segera, sehingga pengunjung bisa memiliki akses yang lebih mudah ke pulau,” kata Rezaul Karim, pejabat yang mendampingi pembantu Perdana Menteri untuk Pulau Thengar Char. “Dia meminta agar pembangunan selesai dalam 15 hari ke depan.”
Pembangunan telah dimulai sejak hari Kamis (9/2) lalu, demikian Dhaka Tribune memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pemerintah memperkirakan sebanyak 400.000 pengungsi Rohingya yang tinggal di Bangladesh, termasuk hampir 70.000 orang yang telah tiba sejak kekerasan Oktober 2016 pecah di Negara Bagian Rakhine, barat Myanmar.
Kebanyakan dari Muslim Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh hidup dalam kondisi memprihatinkan di kamp-kamp pengungsi di distrik Cox Bazar. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun