Bangladesh, 25 Rajab 1436/14 Mei 2015 (MINA) – Pasukan Keamanan Bangladesh memperketat pengawasan di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar, untuk mencegah arus perdagangan manusia yang melintas jalur tersebut.
Penjagaan diperkuat oleh Pasukan Perbatasan, Satuan Batalion Gerak Ceopat, dan Kepolisian, sejak 8 Mei lalu.
Menurut Jafar, seorang pedagang lokal dari kota Teknaf, Bangladesh, penjagaan sangat ketat sehubungan isu perdagangan manusia yang melintasi perbatasan tersebut.
Badan penegak hukum setempat juga telah memulai operasi terhadap aksi perdagangan manusia di negara tersebut.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Para pedagang manusia biasanya mengirim ribuan warga asal Rohingya dan Bangladesh ke negata tetangga, seperti Thailand dan Malaysia melalui jalur laut.
Sumber mengatakan, pemerintah Bangladesh memiliki daftar sejumlah 325 pedagang manusia yang beroperasi di wilayahnya, dan pihak pemerintah akan terus melanjutkan operasi di sepanjang daerah perbatasan untuk menangkap semua oknum yang terlibat.
Operasi penangkapan penyelundupan manusia, menyebabkan baku tembak pihak keamanan dengan pelaku pedagang manusia, di Cox Bazar pada 12 Mei, menurut anggota polisi.
“Sejauh ini, setidaknya lima pedagang tewas dalam baku tembak, dan dua penegak hukum terluka,” ujarnya. (T/nda/P4)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)