Cox’s Bazar, MINA – Pemerintah Bangladesh menyerahkan daftar 22.432 pengungsi Rohingya tahap kedua untuk pemulangan mereka ke ke Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Menteri Luar Negeri Shahidul Haque mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu (3/11) bahwa Bangladesh juga meminta dukungan PBB untuk memulai pemulangan orang-orang Rohingya dan memastikan kesukarelaan mereka.
“Kami menyerahkan pada tahap pertama daftar 2.260 orang dari 485 keluarga, termasuk 66 warga Myanmar, ke kedutaan Myanmar dan UNHCR di Dhaka pada 28 Oktober untuk mencari repatriasi mereka,” katanya, seperti dilaporkan New Age News.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Kami mengharapkan bahwa kelompok pertama akan dapat kembali dalam waktu dua pekan setelah penyerahan daftar sesuai dengan pengaturan yang disepakati oleh kedua negara jika semuanya berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Para pejabat kementerian luar negeri pada hari Sabtu mengadakan pertemuan dengan kepala UNRC, UNHCR dan IOM di Dhaka mencari dukungan mereka dalam proses pemulangan itu.
Ditanya tentang memastikan keamanan Rohingya dan menegaskan kewarganegaraan Myanmar mereka, para pejabat Bangladesh di Cox’s Bazar mengatakan bahwa para delegasi Rohingya secara langsung mengangkat masalah dalam pertemuan mereka dengan Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Myint Thu pada Rabu (31/10) di kamp-kamp Rohingya.
Rohingya juga mencari kehadiran komunitas internasional secara teratur di Rakhine demi keamanan mereka.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Myint Thu, yang berada di Dhaka untuk menghadiri pertemuan Kelompok Kerja Gabungan kedua negara mengenai repatriasi Rohingya, meyakinkan para Rohingya bahwa kewarganegaraan mereka akan dipertimbangkan berdasarkan rekomendasi Komisi Kofi Annan setelah mereka kembali ke Rakhine.
Rohingya akan singgah selama 2-3 hari di kamp-kamp transit dekat dengan kotapraja masing-masing saat mereka kembali, dan kemungkinan akan diberikan Kartu Verifikasi Nasional untuk identifikasi, kata pejabat Myanmar.
Mereka juga meminta Komite Internasional Palang Merah untuk mengambil kembali 4.500 orang Rohingya yang tinggal di sepanjang garis nol dari perbatasan kedua negara ke rumah mereka.
Sekitar 700.000 orang Rohingya, kebanyakan wanita, anak-anak dan orang lanjut usia, masuk ke Bangladesh setelah melarikan diri dari pembunuhan, pembakaran, dan pemerkosaan yang tidak terkendali selama ‘operasi keamanan’ oleh militer Myanmar di Rakhine.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Tindakan Myanmar dikecam oleh PBB sebagai pembersihan etnis dan genosida. (T/RS2/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon