Bangladesh Siap Gelar Perayaan Hari Kemerdekaan ke-50 Tahun

Lima kepala negara dan pemerintahan dari wilayah Asia Selatan menjadi tamu khusus Perayaan Hari Kemerdekaan Bangladesh ke-50 Tahun.(Foto: UNA-OIC)

Dhaka, MINA – akan mengadakan perayaan akbar untuk menandai perayaan emas 1971 (ke-50 tahun), mengundang lima kepala negara dan pemerintahan dari wilayah , termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi.

“Perdana Menteri India Narendra Modi dan empat kepala negara dan pemerintahan dari Nepal, Sri Lanka, Bhutan, dan Maladewa akan berada di antara tamu negara sahabat yang terhormat untuk bergabung dalam perayaan di bawah jadwal terpisah,” kata petugas informasi utama pemerintah Bangladesh, Surath Kumar Sarkar, kepada Kantor Berita Naisonal Bangladesh (BSS), Ahad (14/3).

Dia mengatakan, kepala negara dan pemerintahan negara sahabat akan bergabung secara terpisah dalam beberapa program yang identik sebagai bagian dari perayaan, sementara kunjungan Modi akan diperpanjang yang akan membawanya ke tiga tempat di luar Dhaka, termasuk kuil Bangabandhu di Tungipara.

Sarkar mengatakan kepala negara dan pemerintah negara sahabat akan tiba dan meninggalkan Bangladesh pada tanggal yang berbeda pada pekan ketiga Maret, sementara Modi akan bergabung dengan perayaan Hari Kemerdekaan pada 26 Maret.

Perayaan hari emas Bangladesh bertepatan dengan perayaan seratus tahun Bapak Bangsa Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman yang akan membawa pejabat asing ke Museum Bangabandhu.

Museum itu sebenarnya adalah kediaman pribadi pendiri negara tempat dia terbunuh dalam kudeta tahun 1975 bersama dengan sebagian besar anggota keluarganya. Sementara putri sulungnya Perdana Menteri Sheikh Hasina dan putri bungsu Bangabandhu, Sheikh Rehana, secara tidak sengaja selamat dari pembantaian tersebut.

Mereka sedang dalam tur singkat di Jerman pada saat kudeta yang juga menewaskan anak pendiri Bangladesh berusia 10 tahun, Sheikh Russell.

Menurut jadwal, semua pemimpin asing akan mengunjungi Tugu Peringatan Nasional di Savar untuk memberi penghormatan kepada para martir kemerdekaan, menonton parade militer khusus, mengikuti jamuan kenegaraan dan mengunjungi Museum Bangabandhu.

“Tapi perdana menteri India juga akan mengunjungi kuil Bangabandhu di (kampung halamannya) di Tungipara dan dua kuil Hindu di luar Dhaka – satu di Gopalganj dan lainnya di Satkhira,” kata Sarkar.

Kuil-kuil tersebut adalah tempat peribadahan, khususnya komunitas Hindu Matua, yang sebagian besar merupakan penduduk negara bagian Bengal Barat di India.

Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed akan menjadi pejabat asing pertama yang tiba dalam tur Bangladesh selama tiga hari pada 17 Maret yang akan diikuti oleh Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa yang akan tiba dalam tur dua hari mulai 19 Maret.

Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari akan berada di Dhaka dalam tur dua hari mulai 22 Maret, Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering akan berada di Dhaka pada 24 dan 25 Maret.

Modi akan tiba pada 26 Maret dan berangkat dari Bangladesh keesokan harinya.

Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen sebelumnya mengatakan Bangladesh awalnya merencanakan perayaan besar 50 tahun kemerdekaan dan ulang tahun keseratus kelahiran Bangabandhu, tetapi pandemi virus corona memaksa negara itu untuk merevisi rencana tersebut dengan alasan kesehatan.(T/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.