BANGLADESH.jpg" alt="" width="460" height="276" /> Seorang nelayan Bangladesh terluka saat perahunya ditembak oleh militer Myanmar di Sungai Naf. (Foto: AFP)
Dhaka, 11 Jumadil Awwal 1438/9 Februari 2017 (MINA) – Pemerintah Bangladesh pada hari Rabu (8/2) menegur pemerintah Myanmar karena menembaki perahu pukat di sungai Naf yang membunuh seorang nelayan Bangladesh.
Sungai Naf adalah perbatasan kedua negara yang sejak bulan Oktober 2016 dibanjiri oleh pengungsi Muslim Rohingya yang menyelamatkan diri dari kekerasan polisi dan militer Myanmar.
Bangladesh menggambarkan penembakan itu sebagai “tindakan agresi”, demikian Nahar Net memberitakan.
Baca Juga: PM Kanada Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza
Itu adalah kedua kalinya pasukan Myanmar menembaki nelayan Bangladesh.
Kementerian Luar Negeri Bangladesh menyatakan “keprihatinan yang mendalam” terhadap penembakan terbaru pada hari Senin yang juga membuat awak lain alami cedera serius.
“Kementerian mendesak pemerintah Myanmar untuk memastikan bahwa Myanmar berhenti mengulangi perbuatan agresi seperti itu,” kata sebuah pernyataan dari Kementerian.
Polisi Bangladesh mengatakan, penjaga perbatasan Myanmar melepaskan tembakan tanpa peringatan kepada kapal nelayan ketika tanpa sengaja memasuki sisi perairan Myanmar. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: WHO: 25 Juta Warga Sudan Terancam Kelaparan, Wabah Kolera Capai 100 Ribu Kasus
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)