Sumut, MINA — Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara (Sumut) mengakibatkan delapan warga meninggal dunia, 58 orang luka-luka, serta 2.851 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan menyampaikan bahwa bencana tersebut berdampak luas.
“Hasil kaji cepat sementara mencatat ada sebelas kecamatan yang terdampak, dengan korban jiwa dan pengungsi masih berpotensi bertambah,” tulis BPBD, Rabu (26/11)
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
Baca Juga: Semeru Masih Berstatus Awas, Aktivitas Letusan Terus Terjadi
Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Utara, banjir dan longsor menyebabkan kerusakan 50 unit rumah dan memutus dua jembatan penghubung.
BPBD setempat menyatakan bahwa jalur alternatif Pangaribuan–Silantom telah direkomendasikan sebagai akses sementara. Menurut tim gabungan, langkah ini diambil agar mobilitas logistik dan evakuasi warga tetap bisa berjalan.
Di wilayah Tapanuli Tengah, banjir merendam sedikitnya 1.902 unit rumah di sembilan kecamatan, di antaranya Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori.
“Kami telah mendirikan tenda pengungsian dan mendistribusikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak,” ucap BPBD setemat.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Sumbar Hingga Akhir November
Pihak BNPB menegaskan bahwa seluruh data yang disampaikan saat ini masih bersifat sementara.
BNPB menyatakan bahwa pendataan akan terus diperbarui seiring berlangsungnya kaji cepat lanjutan di lapangan, mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah Sumatera Utara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa Empat Wilayah di Sumut, Banjir dan Longsor Ganggu Aktivitas Warga















Mina Indonesia
Mina Arabic