Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir dan Longsor Putus Akses Jalan Utama di Kabupaten Agam

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang memutus sejumlah ruas jalan utama. (Foto: AntaraNews)

Agam, MINA — Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang memutus sejumlah ruas jalan utama, sehingga mengganggu mobilitas warga dan arus transportasi antarwilayah.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, mengatakan banjir terjadi di kawasan Muaro Kandang, Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu (26/11) malam hingga Kamis (27/11) pagi.

“Air cukup tinggi menggenangi badan jalan, sehingga kendaraan tidak bisa melintasi ruas tersebut,” kata Rahmat, Kamis (27/11).

Ia menjelaskan, tidak hanya jalan nasional, jalan provinsi penghubung Lubuk Basung–Bukittinggi juga terputus total. Menurutnya, jalan tersebut tertimbun material longsor di kawasan Muko-Muko dan Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.

Baca Juga: Pemprov Aceh Instruksikan Semua Daerah Siaga Hadapi Ancaman Banjir dan Longsor

Rahmat mengatakan, beberapa titik ruas jalan lainnya juga terendam banjir, termasuk di Sungai Rangeh, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter.

“Jalan menuju Lubuk Basung ke Bukittinggi terputus total karena banyak titik longsor dan banjir. Saat ini arus lalu lintas yang relatif aman hanya dari Lubuk Basung menuju Kota Padang,” ujarnya.

Ia menambahkan, jalan provinsi penghubung Palembayan–Bukittinggi juga tidak bisa dilalui akibat genangan banjir. Hal yang sama terjadi di jalan provinsi Padang–Bukittinggi yang terputus di kawasan Malalak, sehingga akses menuju wilayah tersebut ditutup sementara.

Menurut Rahmat, bencana hidrometeorologi ini merupakan dampak dari curah hujan tinggi yang melanda wilayah Agam dan sekitarnya sejak 22 hingga 27 November 2025.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk Kamis Ini, Aktifitas Industri Jadi Sorotan

Ia menyebut sedikitnya 13 dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam terdampak berbagai bencana, seperti banjir bandang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga angin puting beliung.

Rahmat mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 135 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi akibat banjir bandang yang melanda Malalak Timur, Kecamatan Malalak. Ia juga menyebut puluhan rumah mengalami kerusakan.

“Banjir bandang menyebabkan puluhan rumah rusak dan ada dua warga yang dilaporkan hilang terbawa arus,” katanya.

BPBD bersama tim gabungan terus melakukan pendataan dampak serta upaya pencarian terhadap korban yang masih hilang, sekaligus mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. []

Baca Juga: Cuaca Jakarta Didominasi Berawan Kamis Ini, Suhu Tertinggi 33 Derajat Celsius

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda