Banjir di Yaman 61 Orang Tewas

Sanaa, MINA- Banjir dan angin kencang telah menghancurkan sebagian wilayah Yaman, menewaskan sedikitnya 61 orang sejak akhir bulan lalu dan membuat ribuan orang mengungsi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (15/8).

Cuaca buruk telah mendatangkan malapetaka di seluruh negeri, yang berdampak pada lebih dari 34.000 keluarga dan memperburuk krisis kemanusiaan Yaman yang sudah parah.

Provinsi Marib menjadi wilayah yang paling terdampak dalam bencana itu dengan empat kematian dilaporkan pada akhir pekan lalu, saat hujan deras menghantam tenda-tenda pengungsi internal.

Di Marib —tempat lebih dari dua juta pengungsi internal mencari perlindungan dari perang yang sedang berlangsung— angin kencang meratakan sebagian kamp Jaw Al-Naseem, menyebabkan banyak orang terluka.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Daerah seperti Hudaydah, Hajjah, Taiz, dan Saada juga mengalami kerusakan parah. Di Hudaydah saja, lebih dari 6.000 keluarga mengungsi, rumah dan layanan penting hancur. Banjir semakin mempersulit akses ke daerah yang terkena dampak, sehingga menghambat bantuan tiba.

Sementara itu, Mekanisme Respons Cepat (RRM), yang dikoordinasikan oleh UNFPA dan UNICEF, memberikan bantuan penyelamatan nyawa kepada beberapa individu yang paling rentan, tetapi sumber dayanya sudah terlalu terbatas.

“Situasi di daerah yang dilanda banjir sangat memprihatinkan. UNICEF dan mitra-mitranya berada di lapangan untuk memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang terkena dampak. Peran Tim Tanggap Darurat sangat penting di saat-saat sulit seperti ini,” kata Peter Hawkins, perwakilan UNICEF untuk Yaman.[]

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu