Pekalongan, MINA – Pasang surut air laut memicu terjadinya banjir rob hingga kepermukiman warga di wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (2/12) pukul 06.00 WIB berdampak pada 1.272 KK atau 3.900 jiwa.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan tercatat sebanyak 62 jiwa mengungsi.
Daerah terdampak mencakup tiga kecamatan, di antaranya, Desa Tegaldowo, Desa Karang Jompo, Desa Jeruksari, Desa Pacar, Desa Sambotejo di Kecamatan Tirto. Selanjutnya, Desa Blancanan, Desa Depok di Kecamatan Siwalan dan Desa Wonokerto, Desa Pencakar di Kecamatan Wonokerto.
BPBD Kabupaten Pekalongan melakukan upaya penanganan darurat banjir seperti melakukan pendataan, evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik dan membuat tanggul sementara dari karung goni sebagai penahan ombak air pasang.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Adapun BPBD bersama perangkat daerah setempat melakukan pelaporan secara berkala untuk memantau lokasi kejadian.
Menurut kajian InaRISK, Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat bahaya gelombang dan abrasi sedang hingga tinggi. Tiga kecamatan masuk dalam kategori tersebut dengan luas bahaya sebesar 6.049 hektar.
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir maupun area permukiman dengan potensi gelombang tinggi dapat meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah daerah dan masyarakat juga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan membuat sistem peringatan dini sederhana untuk mendeteksi gelombang tinggi, membuat penahan atau pemecah ombak serta rencana evakuasi jika terjadi banjir rob susulan. (R/R2/P1)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)