Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Indonesia Siap Dukung Kemensos Atasi Ketimpangan Ekonomi 

Hasanatun Aliyah - Selasa, 28 Februari 2017 - 21:21 WIB

Selasa, 28 Februari 2017 - 21:21 WIB

3342 Views

Jakarta, 28 Februari 2017/ 30 Jumadil Awwal 1438 (MINA) – Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Iindonesia Eni V Panggabean mengatakan pihaknya siap dalam mendukung penuh Kementerian Sosial (Kemensos) mengatasi ketimpangan ekonomi rakyat Indonesia.

“Kami siap mendukung penuh Kemensos atasi ketimpangan ekonomi,” ujarnya dalam Rembuk Republik yang digelar Republika bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa bertajuk ‘Solusi Atas Masalah Ketimpangan Sosial dan Ekonomi’ di Museum Bank Indonesia, pada Selasa (28/2).

Menurutnya, melihat gini ratio (kesenjangan ekonomi) per 2016 sudah lebih baik dari 2015, namun jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih membutuhkan penanganan menyeluruh.

“Untuk mempersempit jurang kesenjangan ekonomi, BI bersama Kemensos masih terus menyalurkan bansos (bantuan sosial) padat karya berupa pemberdayaan nelayan, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan petani untuk menggenjot ekonomi lokal,” tambahnya.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Ia menjelaskan, saat ini masih ada sekitar 64 persen masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan BI, rasio ketersediaan kantor bank di masyarakat masih rendah, yaitu16 kantor per 100 ribu penduduk.

BI bersama dengan pemerintah telah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada akhir 2016 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat ke perbankan. Selain itu, BI juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial meluncurkan program bantuan non-tunai.

Sementara rasio kredit terhadap PDB hanya 35,6 persen. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan rasio kredit terendah di Asia Tenggara.

Melalui program tersebut, BI menargetkan, program SNKI dapat meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki akses perbankan menjadi 75 persen ditahun 2019.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Dalam acara Rembuk Republik menghadirkan pembicara seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Pemimpin redaksi Republika Irfan Junaidi, Direktur Eksekutif Departenen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Eni V Panggabean, General Manager Corporate Secretary Domper Dhuafa Muhammad Sabeth Abilawa, dan Ekonom UI Lana Soelistianingsih.(L/R10/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia
Indonesia