Landon, 7 Syawwal 1438/1 Juli 2017 (MINA) – Grup Perbankan Lloyds Inggris, Sabtu (1/7), menyatakan menghentikan hubungan perdagangan dengan Qatar karena mata uang tersebut tidak lagi tersedia untuk dijual atau dibeli kembali di bank-bank besar.
Seorang juru bicara Grup perbankan Lloyds Inggris mengatakan “pemasok pihak ketiga” yang melakukan layanan devisa telah menghentikan perdagangan dalam mata uang tersebut mulai 21 Juni.
“Mata uang Qatar tidak lagi tersedia untuk dijual atau dibeli kembali di bank-bank besar, kami dan termasuk Lloyds Bank, Bank of Scotland dan Halifax,” katanya. demikian Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip MINA.
Bank sentral Qatar (QCB) mengatakan, hari ini akan menjamin semua transaksi pertukaran untuk pelanggan di dalam dan di luar Qatar tanpa penundaan. “Semua bank dan perusahaan valuta asing berkomitmen untuk melakukan perdagangan riyal seperti biasa,” ujar QCB.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pernyataan tersebut muncul setelah laporan media yang menyatakan beberapa perusahaan bursa telah berhenti membeli riyal Qatar, oleh bank sentral disebut “tidak berdasar.”
Perusahaan bursa Travelex mengatakan pihaknya telah membeli kembali riyal Qatar secara global setelah suspensi singkat “karena tantangan bisnis”. (T/R03/RS1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah