Doha, MINA – Menteri Keuangan Qatar Ali Shareef Al-Emadi mengatakan bahwa Qatar Islamic Banks adalah penyumbang terbesar ketiga pertumbuhan global perbankan syariah di negaranya.
“Dengan Bank Islam Qatar menguasai sekitar 25% sektor perbankan di negara tersebut, menjadi penyumbang terbesar ketiga,” ujar Al-Emadi pada Selasa (9/1/2018). Kantor Berita MINA melaporkan dari sumber Peninsula Qatar.
Menghadiri Konferensi Keuangan Islam Keempat di Doha, dia mengatakan bahwa Qatar telah menunjukkan kemampuannya untuk melanjutkan di bidang perbankan syariah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Pemerintah akan terus melanjutkan pertumbuhan di sektor keuangan Islam ini melalui upaya terpadu untuk menghadapi risiko keuangan dan meningkatkan efisiensi layanan keuangan Islam. Ini sekaligus untuk memastikan pertumbuhan dan perluasan transaksi keuangan syariah, dan berkontribusi untuk pembangunan berbasis diversifikasi ekonomi,” ujarnya.
Al-Emadi dalam sambutannya juga mengatakan bahwa konferensi tersebut memberi kesempatan pertemuan mitra lokal dan internasional untuk membahas kerja sama dan koordinasi lebih lanjut di bidang perbankan syariah, yang telah mencapai tingkat pertumbuhan yang kuat di seluruh dunia.
“Banyak negara di seluruh dunia telah beralih ke keuangan Islam untuk melakukan diversifikasi layanan keuangan mereka, memperkuat hubungan kerja dengan mitra penting mereka dalam meningkatkan arus masuk modal, dan mengurangi risiko melalui perluasan sistem perbankan yang relatif stabil,” lanjutnya.
Dalam hal ini, Menteri mencatat bahwa data dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan pertumbuhan aset bank-bank Islam dari 200 miliar dolar AS (sekitar Rp2.687 trilun) pada tahun 2003, melesat menjadi 1,9 triliun dolar AS (Rp25.528 triliun) pada tahun 2016.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Catatan lainnya menambahkan, perkiraan terakhir mengungkapkan bahwa keuangan Islam Qatar menyumbang 50 % layanan perbankan di kelompok negara-negara di kawasan teluk (GCC).
“Hal ini menunjukkan juga bahwa kebanyakan warga di kawasan teluk lebih memilih layanan perbankan Syariah,” lanjutnya.
Dia mengharapkan, Konferensi Keuangan Islam Doha hadir di tengah harapan bahwa perbankan Islam akan mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dalam periode mendatang pada tingkat sistem keuangan global.
“Perlu terus dikembangkan penyediaan sistem dan produk perbankan syariah yang beragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan masa depan. Di samping promosi inovasi untuk membantu ratusan juta pelanggan di seluruh dunia mengakses layanan perbankan berkualitas tinggi yang terjangkau dan sesuai syariah,” imbuhnya.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Menteri juga mencatat bahwa banyak universitas internasional mengadopsi program keuangan Islam, termasuk Master of Islamic Finance di Universitas Hamad bin Khalifa di Qatar, yang mencerminkan pentingnya peran keuangan Islam dalam ekonomi global. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng