Tashkent, MINA – Islamic Development Bank (IsDB) atau bank Pembangunan Islam telah meluncurkan Indeks Ketahanan baru untuk membantu pembuat kebijakan menciptakan mekanisme yang mendukung ketahanan ekonomi.
Indeks baru diluncurkan selama sesi khusus Pertemuan Tahunan Grup IsDB 2021, yang saat ini sedang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, demikian laporan Kantor Berita OKI, Jumat (3/9).
Presiden IsDB Dr. Muhammad Sulaiman Al-Jasser menjelaskan bagaimana Bank terpacu untuk membuat indeks pasca pandemi COVID-19.
“Salah satu pelajaran sulit dari pandemi COVID-19 adalah pentingnya ketahanan ekonomi. Sistem ekonomi kita saat ini mengglobal dan kompleks. Ketika terjadi guncangan di salah satu bagian ekonomi global, itu dirasakan secara luas. Pengembangan indeks ini untuk membantu pembuat kebijakan di antara negara-negara anggota kami melacak kemajuan mereka dalam menciptakan ekonomi yang lebih tangguh,” katanya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Selama acara peluncuran, Ilkhom Norkulov, Deputi Pertama Menteri Pembangunan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan Uzbekistan, menguraikan beberapa mekanisme yang dapat membantu negara-negara menghasilkan ketahanan ekonomi yang lebih besar.
“Pandemi COVID-19 di Uzbekistan menyebabkan tantangan signifikan di tingkat masyarakat, termasuk membebani layanan kesehatan, guncangan pada tenaga kerja, dan gangguan ekonomi terkait penguncian wilayah,” katanya.
Nurkulov mengatakanb, bekerja dengan mitra internasional termasuk IsDB, pemerintah Uzbekistan memberikan dukungan keuangan yang ditargetkan kepada keluarga dan bisnis sambil juga menggunakan pandemi sebagai peluang untuk mendorong penyerapan program yang terkait dengan transformasi tenaga kerjanya.
“Tetapi upaya ini sebagian besar bersifat ad-hoc dan kami sekarang berusaha mengembangkan perangkat kebijakan yang lebih baik untuk membuat ekonomi Uzbekistan lebih tangguh,” pungkasnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Indeks Ketahanan akan membantu pembuat kebijakan dari 57 negara anggota IsDB melacak apakah mereka membuat kemajuan dalam upaya meningkatkan ketahanan ekonomi.(T/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon