Buthidaung, MINA – Milisi separatis Buddha, Tentara Arakan membantah bahwa mereka telah membantai ratusan Muslim Rohingya di Desa Than Shau Kan, Kota Buthidaung, tetapi yang mereka bunuh adalah tentara militer Myanmar.
Milisi Tentara Arakan kembali berupaya mengingkari tanggung jawab atas tewasnya 600 warga Muslim Rohingya, setelah sebelumnya mereka berupaya menyalahkan pihak lain atas pembantaian di Buthidaung.
Juru bicara milisi, U Khaing Tho Kha, memaparkan skenario baru untuk menyangkal keterlibatan kelompoknya dalam pembunuhan warga Rohingya.
Dalam konferensi pers pada Senin (11/8), juru bicara tersebut membantah bahwa jenazah-jenazah yang ditemukan merupakan jenazah warga Rohingya. Dia mengeklaim, itu adalah jenazah tentara Myanmar yang tewas oleh pasukan milisi dalam bentrokan yang terjadi tahun lalu.
Baca Juga: Polisi Pakistan Dituduh Terima Suap untuk Pembebasan Migran Afghanistan
Juru bicara mengatakan bahwa Desa Than Shau Kan menyaksikan pertempuran sengit dengan Tentara Myanmar selama tiga hari, yang mengakibatkan lebih dari 200 tentara Myanmar tewas.
Ia menjelaskan bahwa tentara Myanmar menguburkan mereka secara berkelompok hingga puluhan jenazah di daerah-daerah tersebut.
Seorang warga Rohingya mengatakan kepada Arakan News Agency (ANA), “Seperti biasa, milisi Buddha Arakan memutarbalikkan fakta dengan tujuan menggambarkan pembantaian warga sipil Rohingya sebagai pembunuhan tentara Myanmar dalam pertempuran, sehingga berusaha menghindari pertanggungjawaban atas genosida etnis tersebut, tetapi suatu hari nanti mereka akan dipaksa untuk bertanggung jawab.”
Pernyataan itu muncul hanya beberapa hari setelah milisi Buddha Arakan berusaha memaksa penduduk Desa Thin Taung, dekat Desa Than Shau Kan, untuk merekam video dan menandatangani pernyataan di bawah tekanan, yang menuduh Tentara Myanmar bertanggung jawab atas pembantaian Muslim Rohingya, sambil berupaya menyingkirkan sisa-sisa kerangka dan membakar jenazah untuk menghilangkan bukti.
Baca Juga: Persatuan Penyiaran Negara-negara Arab Kecam Keras Serangan Israel terhadap Jurnalis di Gaza
Baru-baru ini, sekitar 600 jenazah telah ditemukan, yang dikonfirmasi oleh penduduk setempat sebagai warga Muslim Rohingya yang tewas dalam pembantaian oleh milisi saat mereka menyerbu desa tersebut pada 2 Mei 2024.
Sejumlah foto yang mendokumentasikan pembantaian tersebut telah dipublikasikan, dan terdapat kesaksian langsung dari mereka yang menyaksikan pembantaian tersebut dan melihat anggota keluarga mereka dibunuh oleh milisi, sebagaimana yang diklaim oleh organisasi HAM Rohingya yang berbasis di Bangladesh. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir Undang Hamas Bahas Rencana Zionis Duduki Gaza