Jakarta, MINA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membantah informasi prihal dirinya seolah melarang pemutaran kembali film Gerakan 30 September (G30S) / PKI (Partai Komunis Indonesia) di televisi. Bahkan menurutnya, masyarakat dan generasi muda saat ini perlu tahu sejarah G30S/ PKI.
“Kabar siapa, Itu fitnah. Saya tidak pernah buat pernyataan tersebut,” kata Mendagri Tjahjo lewat pesan singkatnya, Jumat (15/9).
Dalam laman Mendagri yang dikutip MINA, Tjahjo menyatakan pihaknya akan segera mencari tahu lebih lanjut soal siapa yang menyebarkan berita fitnah tersebut. Padahal ia tak masalah kalau film G30S/PKI kembali diputar di televisi.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ibadah Sosial dan Individual Hendaknya Seimbang
Pada era Orde Baru, film tentang gerakan penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh jenderal angkatan darat oleh PKI di tahun 1965 itu selalu tayang di layar televisi setiap 30 September. “Kalau saya, silakan saja film tersebut diputar di televisi,” ujar Tjahjo.
Menurutnya, pemutaran ini perlu agar masyarakat dan generasi muda tahu akan adanya gerakan tersebut. Peristiwa itu dinilai sebagai bagian dari sejarah, terlepas pro kontra yang ada.
“Namanya sejarah, agar masyarakat dan generasi muda mengetahui bahwa pernah ada gerakan tersebut,”
Film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’ adalah judul film dokudrama propaganda Indonesia tahun 1984 yang menceritakan tentang proses menjelang kudeta militer pada 1965.
Baca Juga: TNI AL Bongkar Pagar Laut di Kawasan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp 800 juta kala itu, dan disponsori oleh pemerintahan orde baru era Presiden Soeharto. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rumah Zakat akan Tambah Distribusi Bantuan ke Jalur Gaza