Yangon, (MINA) – Indonesia menunjukkan komitmennya membantu para pengungsi korban konflik di Rakhine State, Myanmar. Pemerintah Indonesia terus mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi di Rakhine State. Bantuan kemanusiaan serupa juga telah disampaikan kepada para pengungsi Rakhine State yang berada di perbatasan Bangladesh.
Dari Yangoon, Myanmar, Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi mengatakan bantuan kemanusiaan tersebut merupakan wujud nyata dari pemerintah Indonesia untuk membantu masalah krisis kemanusiaan yang ada di Myanmar. Pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut dapat terwujud atas hasil diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dengan pemerintah Myanmar.
Pemerintah Indonesia, pada Rabu (20/9) kembali memberangkatkan bantuan bagi para pengungsi dengan menggunakan dua pesawat Hercules C-130 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. Tepat pukul 14.00 WIB pesawat Hercules A 1316 lepas landas, dilanjutkan 30 menit kemudian oleh pesawat Hercules A 1326.
Bantuan tiba di Bandara Internasional Yangon, Myanmar, pada Kamis (21/9) siang waktu setempat, demikian Kemlu melaporkan dikutip MINA.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Sementara baru kita,” Duta Besar Ito Sumardi mengkonfirmasi baru Indonesia yang diberikan kesempatan mengirimkan bantuan langsung ke Myanmar.
Kedua pesawat tersebut membawa sejumlah bantuan kemanusiaan, diantaranya makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, paket makanan siap saji, tenda, selimut, tangki air, serta kain sarung.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga turut memberikan bantuan berupa 1 ton paket obat-obatan untuk para pengungsi. Bantuan tersebut turut diterbangkan dalam pemberangkatan kali ini.
Bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan oleh Ketua Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gatot Satria Wijaya kepada Dubes Ito Sumardi. Bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada pemerintah Myanmar yang diwakili oleh Dirjen Kementerian Sosial, Bantuan dan Pemukiman Kembali Pemerintah Myanmar U Ko Ko Naing.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia langsung dibawa ke Sittwe, karena ini butuh sekitar 3-4 hari. Di sana akan ditaruh di shelter. Dari shelter itu akan dibawa ke lokasi (pengungsian),” terangnya.
Sepekan sebelumnya, Rabu (13/9), Pemerintah Indonesia secara bertahap mengirimkan bantuan untuk pengungsi dari Rakhine State yang ada di perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Dhaka, Bangladesh, hingga Senin (18/9), total bantuan kemanusiaan sebesar 74 ton telah tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, dan siap untuk didistribusikan kepada para pengungsi. (T/R13/P1)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon