Nice, Prancis, 11 Syawal 1437/16 Juli 2016 (MINA) – Sejumlah Muslim dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan mengerikan di Kota Nice, Perancis, pada Kamis (14/7) malam waktu setempat, yang telah merenggut nyawa 84 orang dan melukai sekitar 100 lainnya.
Wartawan Iran yang berada di Perancis, Maryam Violet, mengatakan kepada media terkemuka yang berbasis di Inggris, Guardian, bahwa ia melihat atau mengidentifikasi korban Muslim dari bahasa dan atribut yang mereka gunakan.
“Ada begitu banyak orang Muslim yang menjadi korban karena saya bisa melihat mereka (korban) mengenakan jilbab di kepala mereka dan beberapa berbicara dalam bahasa Arab,” ungkap Maryam.
“Satu keluarga kehilangan ibu dan dalam bahasa Arab mereka mengatakan dia syahid,” ujarnya, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari laman Independent.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Serangan itu terjadi pada Kamis ketika pelaku yang yang mengendarai truk besar melalui kerumunan orang yang menonton pertunjukkan kembang api untuk merayakan Hari Nasional Perancis atau Bastille Day.
Mengenai motif mengapa pelaku berkewarganegaraan ganda, Tunisia dan Perancis, itu melakukan serangan belum jelas. Namun insiden mematikan tersebut dianggap oleh pihak berwenang ‘Negeri Mode’ sebagai serangan teroris.
Dewan Muslim Perancis dan para ulama di penjuru dunia langsung mengutuk serangan tersebut yang disebut sebagai “serangan barbar”. Komunitas Muslim di Amerika Serikat, Kanada, Negara Teluk, Mesir, dan di negara-negara Islam lainnya turut mengecam insiden itu.
“Serangan-serangan teroris yang keji ini bertentangan ajaran Islam,” kata lembaga pendidikan Islam terkemuka yang berbasis di Kairo, Mesir, Al-Azhar, seperti dilaporkan Straits Times.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ini bukan pertama kalinya Muslim menjadi korban serangan teror di Perancis. Dalam serangan teror November 2015, ada sejumlah besar umat Islam di antara yang tewas dan terluka, termasuk beberapa orang yang bekerja atau makan di restoran yang ditargetkan teroris. (T/P022/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu