Tel Aviv, MINA – Marwan Barghouti, pemimpin Palestina dan tahanan terkenal, dipindahkan ke sel isolasi oleh Israel pada Rabu (14/2) karena dikhawatirkan dia dapat mengoordinasikan perlawanan di Tepi Barat yang diduduki.
Dikutip dari The New Arab, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir menyatakan, Barghouti dipindahkan dari penjara Ofer ke sel isolasi menyusul adanya informasi tentang rencana pemberontakan.
Ini bukan pertama kalinya Israel terburu-buru memindahkan pemimpin Fatah itu di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, menyusul penggerebekan dan penangkapan yang dilakukan pasukan Israel di kota-kota besar dan kecil setiap hari.
Kamis dini hari (15/2), militer Israel menyerbu Tulkarem, Beitunia, kamp pengungsi Shu’fat, dan Nablus.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Pada hari Rabu, pasukan Israel di kota Beit Ummar, sebelah utara Hebron, menembak dan membunuh seorang pemuda dan melukai sepuluh lainnya dengan peluru tajam dan gas air mata, seperti yang dilaporkan oleh koran Al-Araby Al-Jadeed.
Dalam beberapa pekan terakhir, nama Barghouti kembali muncul di tengah spekulasi bahwa pemimpin populer itu mungkin adalah salah satu tahanan yang akan dibebaskan berdasarkan perundingan gencatan senjata Hamas-Israel yang sedang berlangsung.
Sejak tahun 2002, ia telah dipenjara, menerima lima hukuman seumur hidup karena memimpin kelompok Tanzim, faksi militan Fatah, selama Intifada (pemberontakan) Pertama dan Kedua melawan pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina.
Israel menganggap pemimpin tersebut sebagai salah satu tahanan paling terkenal. Karena itu, otoritas penjara Israel secara teratur memindahkannya ke penjara dengan keamanan lebih tinggi di mana kondisinya sangat buruk. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)