Baru Dibebaskan, Ahed Tamimi Ungkap Situasi Mengerikan di Penjara Israel

Aktivis Paletsina Ahed Tamimi (Foto: X)

Gaza, MINA – Ahed Tamimi, yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel, menyoroti keadaan mengerikan di dalam penjara dan penghinaan yang masih dihadapi oleh 30 tahanan perempuan setiap hari.

Kurangnya kebutuhan pokok, termasuk makanan, air, dan selimut, memberikan gambaran yang suram. Tamimi juga mengungkapkan ancaman pemenjaraan ayahnya. Tamimi mengatakan 10 tahanan perempuan lainnya tiba dari Gaza, meninggalkan anak-anak mereka di jalanan dan situasi mereka sangat buruk. MEMO melaporkan, Kamis (30/11).

Ikon perlawanan Palestina Ahed Tamimi dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan gelombang keenam antara Israel dan Hamas.

Berbicara kepada media, dia mengatakan setidaknya sepuluh wanita yang dipenjara dari Jalur Gaza ditahan dalam kondisi yang buruk oleh Israel.

Baca Juga:  Menilik Harapan Warga Mesir Menduniakan Bahasa Indonesia

Aktivis berusia 23 tahun ini mengatakan bahwa “kegembiraan [kebebasan] sangat berkurang karena pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza.”

“Kami meninggalkan sekitar 30 wanita yang dipenjara, termasuk sepuluh orang dari Jalur Gaza, yang ditangkap dalam operasi darat Israel baru-baru ini [yang dimulai pada 27 Oktober] dan situasi mereka sangat buruk,” katanya.

Tamimi melanjutkan dengan mengatakan: “Situasi di penjara sangat sulit, dengan adanya kekerasan yang dilakukan setiap hari terhadap tahanan perempuan. Mereka dibiarkan tanpa air atau pakaian, tidur di lantai dan dipukuli.”

“Pihak berwenang Israel mengancam saya akan [menargetkan] ayah saya jika saya berbicara tentang apa pun yang terjadi di penjara. Terlepas dari segalanya, kami lebih kuat dari penjajahan. Kami akan terus [melawan] sampai kebebasan,” tambahnya.

Baca Juga:  PBB: Sekiar 150.000 Warga Palestina Meninggalkan Rafah

Pada bulan Oktober, pasukan Israel menahan ayah aktivis tersebut dari rumahnya di kota Nabi Saleh, sebelah barat kota Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki. Dia masih di penjara.

Pada tanggal 6 November, pasukan pendudukan Israel menahan Ahed setelah menggeledah rumahnya dan menyita telepon seluler keluarganya. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi