New York, MINA – Lulusan Universitas Columbia dan aktivis Palestina Mahmoud Khalil, yang dibebaskan dari tahanan ICE AS pada Jumat (20/6) lalu, memimpin aksi unjuk rasa di New York pada Ahad (22/6).
Dilansir dari Quds News Network (QNN) pada Selasa (24/6), Khalil berjanji untuk terus memprotes genosida Israel di Gaza.
Dia juga menyatakan untuk memperbarui penentangannya terhadap Universitas Columbia dan tindakan keras pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap aktivisme pro-Palestina.
Seorang hakim federal memutuskan pada Jumat bahwa Khalil tidak berisiko melarikan diri atau mengancam komunitasnya. Khalil dapat dibebaskan di saat proses imigrasinya terus berlanjut.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan pada Dolar, BRICS Luncurkan Sistem Pembayaran Global
Ia tiba kembali di New York pada Sabtu setelah dibebaskan.
“Sangat tidak mungkin seorang penduduk tetap yang sah akan ditahan atas tuduhan yang tersisa di sini,” kata Hakim Farbiarz.
Ia menambahkan bahwa telah ada “upaya untuk menggunakan tuduhan imigrasi di sini untuk menghukum pemohon” atas protesnya.
Khalil adalah tokoh terkemuka selama protes anti-genosida pro-Palestina di Universitas Columbia pada musim semi tahun 2024. Penangkapannya pada tanggal 8 Maret oleh agen ICE memicu kecaman dan demonstrasi luas di New York dan Washington DC. []
Baca Juga: Trump-Putin Bertemu di Alaska, Bahas Ukraina Hingga Situasi Global
Mi’raj News Agency (MINA)