Cileungsi-Bogor, 1 Jumadil Akhir 1436/21 March 2015 (MINA) – Pemudi Ponpes Al-Fatah, Cileungsi-Bogor menyelenggarakan kegiatan amal berupa bazaar pakaian dan makanan untuk membantu pengungsi Palestina yang ada di Suriah pada Sabtu-Ahad.
“Semua barang dagangan yang terjual akan kami donasikan untuk saudara-saudara kita di Suriah yang saat ini dilanda badai salju,” kata ketua panitia Mauidatul Hasanah kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (21/3).
Mauidatul mengatakan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sesama di tengah era informasi yang diklaim sebagai era “anti sosial” dengan momentum bazaar rutin murah yang biasa dilaksanakan pemudi masjid At-Taqwa Cileungsi-Bogor secara rutin.
Kegiatan yang memiliki nama “Bazaar untuk Suriah” dilaksanakan dalam bentuk penggalangan dana dari hasil penjualan Bazaar pakaian layak pakai untuk para pengungsi Suriah yang berada di wilayah Erbil (baca: Arbil), Irak Utara.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
“Selain bazaar, tim juga mengumpulkan dana melalui sumbangan donatur ke rekening yang tim siapkan,” jelas Mauidatul.
Tim penyelenggara dalam kegiatan ini adalah gerakan pemudi Masjid At-Taqwa di pesantren Al-Fatah terdiri dari beberapa unsur di antaranya DKM dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah yang berlokasi di Desa Pasirangin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Bazar terlaksana atas bekerja sama dengan Aqsa Working Group (AWG) dan Radio Silaturrahim 720 AM.
“Kami sebagai panitia mengucapkan terima kasih dan jazakallah khaira kepada semua para sponsor dan donatur termasuk para pendengar Rasil, yang sangat antusias membantu terselenggaranya kegiatan ini,” katanya.
Badai Dingin Ekstrim
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut
Akhir-akhir ini badai musim dingin ekstrim menyebabkan suhu beku di beberapa negara Timur Tengah sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang nasib jutaan pengungsi disana.
Salju turun di pebukitan di sekitar Lembah Bekaa Lebanon tempat ratusan ribu pengungsi Suriah tinggal.
Meskipun angin beku berhembus, tetap dilakukan usaha untuk menancapkan tenda dengan lebih kuat dan bersiap-siap menghadapi banjir.
PBB juga ‘sangat khawatir’ terkait keadaan di Yordania dan membagikan selimut tambahan di sana.
Baca Juga: Rakor Haji untuk Maksimalkan Penyelenggaraan Tahun Depan
Lebih 7,6 juta orang kehilangan tempat tinggal di Suriah sejak pemberontakan mulai terjadi di 2011, dengan lebih dari 3 juta orang melarikan diri ke negara-negara sekitar sebagai pengungsi di Turki, Jordan, Lebanon, dan Irak.
Menurut UNHCR, 6,5 juta jiwa masih tertahan di dalam Suriah dan hidup sebagai tunawisma. Sedangkan 150 ribu warga Suriah mendaftarkan suaka ke Uni Eropa.
Daerah yang diduduki Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza juga terkena pengaruhnya. Sampai awal Januari 2015, setidaknya puluhan bayi meninggal karena musim dingin yang ekstrim di sepanjang Palestina.(L/P004/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Ajak Ribuan Jamaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina