Jakarta, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong kebangkitan ekonomi umat pada momentum Idul Adha 1443 H.
Deputi l Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta mengatakan, kondisi perekonomian peternak mustahik yang terpuruk setelah dihantam pandemi, membuat perayaan Idul Adha jadi salah satu pemicu kebangkitan.
“Gagasan pertama yang kita lakukan adalah bagaimana agar daging kurban dari kota dapat dinikmati oleh saudara-saudara kita yang berada di desa-desa. Itulah yang digaungkan BAZNAS dalam setiap momentum kurban,” kata Arifin dalam sambutannya di acara seminar yang berjudul “Ekonomi Kurban Pasca Pandemi”, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/6).
Selain itu, Arifin menambahkan, idealnya masyarakat yang berkurban dapat memberdayakan keluarga peternak kecil, sehingga kurban menjadi sarana untuk meningkatkan peternakan milik masyarakat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang
BAZNAS juga turut mendorong modernisasi dalam berkurban, yakni dengan menggencarkan Kurban Online BAZNAS yang telah digaungkan sejak 2016 lalu.
Di masa pandemi, Kurban Online BAZNAS sangat relevan untuk diterapkan karena menunaikan ibadah kurban di BAZNAS dapat dilakukan dengan mudah dan nyaman tanpa harus keluar rumah, sehingga masyarakat tak harus saling bertemu untuk menghindari penularan Covid-19.
Dengan telepon genggam atau perangkat komputer, masyarakat sudah bisa berkurban dan dapat dilakukan di mana saja, dengan mengakses baznas.go.id/kurban , dan mengikuti petunjuk yang tersedia dengan mudah.
BAZNAS turut menjamin keamanan hewan kurban di seluruh Balai Ternak BAZNAS dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah mewabah. BAZNAS menerapkan pendampingan ketat serta langkah pencegahan penularan penyakit di seluruh balai ternak binaan.
Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Deputi ll Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, M Imdadun Rahmat, menjelaskan dari hasil pengukuran Indeks Kesejahteraan BAZNAS pada predikat Baik.
Hal itu menunjukkan pemberdayaan peternak mustahik memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan material, spiritual, kualitas pembangunan manusia dan kemandirian peternak mustahik.
“Kemudian pada indikator kemiskinan, proporsi mustahik yang berhasil dientaskan dari standar kemiskinan BPS menunjukkan hasil yang semakin baik dari tahun 2019-2021. Pada pengukuran terbaru di tahun 2021, program pemberdayaan peternak mustahik BAZNAS dapat mengentaskan sebanyak 81% populasi peternak mustahik dari garis kemiskinan,” ujar Imdadun.
“Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa sebagai salah satu program utama dalam hal pemberdayaan peternak mustahik, program kurban yang diselenggarakan oleh BAZNAS dapat mendukung peningkatan kesejahteraan mustahik dan pengentasan kemiskinan di lingkungan peternak mustahik,” lanjutnya.
Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ
Imdadun menyebutkan, kurban memiliki makna sosial karena disyariatkan oleh Allah sebagai mekanisme berbagi, berderma, dan menebar manfaat dari individu kepada masyarakat yang membutuhkan. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina