Jakarta, MINA – Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Zainulbahar Noor mengatakan bahwa lembaganya ingin berzakat menjadi kegemaran masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Sebab menurutnya, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sangat berpotensi untuk menghimpun zakat yang melimpah dan bisa menyejahterakan umat.
“Zakat ini sudah menjadi perhatian pemerintah, jadi perlu ada program-program yang membantu situasi agar pembayaran zakat itu bisa jadi kultur kegemaran dan pemerintah memberikan saluran untuk umat Islam yang berzakat,” katanya di Jakarta, Senin (7/8) kemarin.
Menurut penelitian yang dilakukan Baznas dan Islamic Development Bank (IDB), potensi penghimpunan zakat di Indonesia mencapai Rp217 triliun. Baznas sendiri pada tahun 2016 berhasil menghimpun zakat sebesar Rp5 triliun lebih, dan pada tahun 2017 ini jalan Rp6 triliun. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk membayarkan zakatnya di lembaga resmi pemerintah, yakni Baznas.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Potensi yang sedemikian besar tapi penghimpunannya sangat kecil, menurut Zainul, perlu adanya program-program dan kesadaran masyarakat guna terhimpunnya zakat lebih banyak.
“Kalau tahun 2017, kami (Baznas) akan mencapai enam triliun, berarti belum banyak. Ini yang terdata ya, yang tidak terdata dan terukur itu besar sekali. Kita ingin ini (zakat) satu kekuatan dana untuk pembangunan Indonesia, karena itu Baznas ada,” katanya. (L/R08/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan