Jakarta, MINA – Lolosnya Timnas Sepakbola Israel ke Piala Dunia U-20 2023 yang akan diadakan di Indonesia, Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Indonesia mengatakan, memberikan visa kepada Timnas Israel merupakan bentuk dukungan terhadap rezim apartheid dan pemukiman-pemukiman ilegal Israel, serta bentuk kemunduran komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Sebagai bentuk komitmen terhadap HAM dan hukum internasional, Pemerintah Indonesia berkewajiban menolak masuknya Timnas Israel selama Asosiasi Sepakbola Israel tetap melibatkan klub-klub sepakbola dari pemukiman ilegal Israel. Kata BDS dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/6).
Sebagai alternatif, lanjutnya, Pemerintah Indonesia juga dapat memberlakukan larangan pemutaran lagu kebangsaan Israel dan pengibaran bendera Israel selama berlangsungnya kegiatan Piala Dunia U-20, dan memberlakukan larangan siaran dan kehadiran penonton di setiap pertandingan Piala Dunia U-20 yang melibatkan Timnas Israel.
Gerakan BDS Indonesia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia menolak kedatangan Timnas Israel, di antaranya dengan memboikot produk-produk Puma sebagai sponsor tunggal Timnas Israel, maupun dengan cara-cara lainnya secara efektif dan bertanggungjawab.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Asosiasi Sepakbola Israel sebagai pengelola Timnas Israel secara aktif melibatkan klub-klub sepakbola dari permukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, antara lain dari Ariel, Giv’at Ze’ev, Ma’ale Adumim, Oranit, dan Tomer.
Menurut BDS, keterlibatan Asosiasi Sepakbola Israel beserta Puma sebagai sponsor tunggalnya dalam melanggengkan pemukiman ilegal Israel, adalah bentuk pemutihan kejahatan-kejahatan HAM Israel terhadap Palestina, termasuk dunia olahraga Palestina.
“Indonesia sejak lama berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina, sejak penolakan Presiden Soekarno untuk memberikan visa kepada kontingen Israel guna mengikuti Asian Games 1962, hingga seruan Presiden Jokowi tahun 2016 untuk boikot produk Israel yang berasal dari permukiman-permukiman ilegal. (R/R7/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)