Kairo, 15 Shafar 1436/8 Desember 2014 (MINA) – Sejumlah misi diplomatik di Kairo telah menutup kantor mereka untuk sementara dan beberapa perusahaan penerbangan telah membatasi penerbangan ke Mesir dalam beberapa hari terakhir ini, dengan alasan keamanan.
Sumber di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Inggris dan Kanada, mengatakan kepada harian Mesir Ahram online yang dikutip MINA, bahwa dua alasan yang mungkin mendasari langkah-langkah ini.
Alasan pertama, sumber tanpa nama itu mengatakan kedutaan ditutup karena “ketegangan politik yang mungkin menimbulkan gejolak panas”. Sementara alasan kedua, tambah sumber, kedutaan tutup sementara karena “ancaman keamanan.”
Selain itu, sumber di kedutaan Italia dan Belgia mengatakan pihaknya tidak menutup kantor namun terus waspada melihat kondisi keamanan.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
Kedutaan Besar Inggris tutup sejak Ahad dan belum memberikan keterangan lebih lanjut kapan akan beraktifitas seperti biasa kembali. Namun, Konsulat Jenderal Inggris di Iskandariah beroperasi seperti biasa.
Demikian pula, kedutaan Kanada ditutup pada Senin dengan alasan yang sama.
Sementara itu, Kedutaan Besar Australia di Kairo memberikan peringatan kepada warganya yang hendak melakukan perjalanan ke negeri piramid itu akan kemungkinan situasi yang berbahaya di sana.
Kedubes AS di Kairo juga mengambil langkah yang sama seperti Australia.
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang
Menurut media lokal, serangan kaum oposisi yang meningkat di Sinai Utara semakin melebar ke kota-kota terdekat dari Kairo dan perbatasan.
Perang antara militer dan militan di Sinai dalam beberapa bulan terakhir ini semakin menarik perhatian dunia, tapi ada juga yang menyangkan karena menganggapnya sebagai ikhtiar mengalihkan perhatian Muslim dari Yahudisasi yang terjadi di tanah suci Al-Quds (Yerusalem) di Masjid Al-Aqsha.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Demonstrasi di Libya Tolak Normalisasi dengan Israel
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Italia Kunjungi Suriah, Hidupkan Kembali Hubungan