
Personil keamanan Mesir sedang berjaga di tengah demo anti pemerintah pada 2013 lalu menjelang penggulingan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi, 3 Juli 2013. Foto: Arsip
Kairo, 15 Shafar 1436/8 Desember 2014 (MINA) – Sejumlah misi diplomatik di Kairo telah menutup kantor mereka untuk sementara dan beberapa perusahaan penerbangan telah membatasi penerbangan ke Mesir dalam beberapa hari terakhir ini, dengan alasan keamanan.
Sumber di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Inggris dan Kanada, mengatakan kepada harian Mesir Ahram online yang dikutip MINA, bahwa dua alasan yang mungkin mendasari langkah-langkah ini.
Alasan pertama, sumber tanpa nama itu mengatakan kedutaan ditutup karena “ketegangan politik yang mungkin menimbulkan gejolak panas”. Sementara alasan kedua, tambah sumber, kedutaan tutup sementara karena “ancaman keamanan.”
Selain itu, sumber di kedutaan Italia dan Belgia mengatakan pihaknya tidak menutup kantor namun terus waspada melihat kondisi keamanan.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Kedutaan Besar Inggris tutup sejak Ahad dan belum memberikan keterangan lebih lanjut kapan akan beraktifitas seperti biasa kembali. Namun, Konsulat Jenderal Inggris di Iskandariah beroperasi seperti biasa.
Demikian pula, kedutaan Kanada ditutup pada Senin dengan alasan yang sama.
Sementara itu, Kedutaan Besar Australia di Kairo memberikan peringatan kepada warganya yang hendak melakukan perjalanan ke negeri piramid itu akan kemungkinan situasi yang berbahaya di sana.
Kedubes AS di Kairo juga mengambil langkah yang sama seperti Australia.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Menurut media lokal, serangan kaum oposisi yang meningkat di Sinai Utara semakin melebar ke kota-kota terdekat dari Kairo dan perbatasan.
Perang antara militer dan militan di Sinai dalam beberapa bulan terakhir ini semakin menarik perhatian dunia, tapi ada juga yang menyangkan karena menganggapnya sebagai ikhtiar mengalihkan perhatian Muslim dari Yahudisasi yang terjadi di tanah suci Al-Quds (Yerusalem) di Masjid Al-Aqsha.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin