Bogor, MINA – Duta Al-Quds Internasional sekaligus Redaktur Senior Kantor Berita MINA, Ustaz Ali Farkhan Tsani mengatakan, acara Bedah Buku “Masjidil Aqsha Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam” merupakan salah satu panggilan jihad untuk Palestina.
Bedah Buku tersebut diinisiasi oleh lembaga kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG) bersama Institut Agama Islam (IAI) Tazkia Bogor di Gedung Ibnu Khaldun, Kampus Matrikulasi IAI Tazkia Bogor, Jawa Barat pada Ahad pagi (9/6).
“Acara Bedah buku ini menjadi panggilan ruh, panggilan jihad kita,” kata Ali Farkhan yang juga merupakan penulis buku “Masjidil Aqsha Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam”.
Ustaz Afta, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan, Masjid Al-Aqsa merupakan milik umat Islam. Katanya, hal itu karena masjid tersebut menjadi kiblat pertama bagi Muslim yang dibangun oleh Nabi Adam alaihi salam.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang
“Pondasi dasar Masjid Al-Aqsa telah dibangun oleh Nabi Adam saat menjadi khalifah di bumi,” ujarnya.
Ustaz Afta mengatakan, penjelasan detail soal kiprah para nabi yang membangun serta menjaga Masjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis (Palestina) tertuang dalam buku tersebut.
Dia mengimbuhkan, memperjuangkan Palestina harus terus diupayakan. Apalagi, lanjutnya, ada kaitannya dengan penjajahan dan genosida, sehingga ada nilai kemanusiaan di dalamnya.
“Orang-orang yang tidak tergerak hatinya untuk membantu Palestina, berarti bukan manusia. Hanya fisiknya manusia tapi berhati iblis. Karena membela Palestina tidak perlu menjadi Muslim tapi cukup menjadi manusia. Apalagi kita sebagai Muslim maka sudah seharusnya kita berjuang untuk Palestina,” jelas Ustaz Afta.
Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina
Saat ini, sambung dia, sedikitnya ada tujuh negara mayoritas Muslim yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis Israel. Dia menyebut, ini merupakan realita yang ironi.
Kemudian, Ustaz Afta juga menyinggung soal peran Muslimat dalam menjaga Masjid Al-Aqsa. Ia menceritakan bagaimana Maryam binti Imran berkhidmat pada Baitul Maqdis.
“Maryam binti Imran adalah penjaga Baitul Maqdis, ini adalah peran muslimat. Perempuan berperan penting maka jangan mau kalah dengan laki-laki. Insya Allah akan lahir muslimat-muslimat penjaga Baitul Maqdis dari generasi ini,” tutur ustaz Afta.
“Saat ini kita bisa menjaga Baitul Maqdis dengan tulisan, dengan aksi-aksi, dan kegiatan semacam ini,” tambahnya.
Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ
Ustaz Afta menegaskan kembali, Masjid Al-Aqsa bukan hanya tanggung jawab orang Palestina tetapi menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina