ankara-bom-300x169.jpg" alt="Jenazah korban bom ditutup dengan bendera dan spanduk sementara polisi mengamankan lokasi setelah terjadi insiden ledakan di Ankara, Turki (10/10)." width="353" height="199" /> Jenazah korban bom ditutup dengan bendera dan spanduk sementara polisi mengamankan lokasi setelah terjadi insiden ledakan di Ankara, Turki (10/10).
Jakarta, 27 Dzulhijjah 1436/11 Oktober 2015 (MINA) – Pemerintah Indonesia mengecam peristiwa ledakan bom di Ankara, Turki pada tanggal 10 Oktober 2015 yang telah menewaskan 95 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya, mengatakan sejauh ini tidak ada WNI termasuk korban.
“Hasil koordinasi dengan perwakilan RI di Ankara, sampai saat ini tidak terdapat informasi mengenai adanya korban WNI dalam insiden ledakan bom tersebut,” kata Kemlu dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada Pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada keluarga korban.
KBRI Ankara terus melakukan koordinasi dengan otoritas Turki, untuk mengetahui perkembangan dan proses identifikasi korban, tambah pernyataan.
Baca Juga: Serangan Udara AS Hantam Sanaa, Ma’rib, dan Hodeidah di Yaman
KBRI Ankara telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di Turki untuk berhati-hati saat bepergian, khususnya pada tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target. KBRI Ankara membuka layanan informasi dan hotline pada nomor+905321352298.
Sebuah bom meledak di dekat stasiun kereta utama Ankara, Ibukota Turki, pada Sabtu, 10 Oktober. Menurut seorang menteri di Turki, peristiwa ini membunuh setidaknya 95 orang dan 246 lainnya luka-luka. Ledakan tersebut sangat kuat hingga mampu mengguncang bangunan-bangunan tinggi di kota tersebut.(L/R04/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perundingan Putaran Kedua Iran-AS di Roma Akan Dimediasi oleh Menlu Oman