Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum Selesai Kasus Korupsi, Netanyahu Kini Terjerat Qatargate

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 8 menit yang lalu

8 menit yang lalu

4 Views

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Istimewa)

Tel avivi, MINA – Perdana Menteri penjajah Zionis Israel, Benjamin Netanyahu, saat ini menghadapi skandal politik yang dikenal sebagai “Qatargate”.

Skandal ini mencuat setelah dua penasihat dekatnya, Jonatan Urich dan Eli Feldstein, ditangkap atas dugaan menerima pembayaran dari Qatar untuk mempromosikan citra positif negara tersebut di media Israel. Media Times of Israel melaporkan.

Pembayaran tersebut diduga disalurkan melalui seorang pelobi Amerika, dengan tujuan meningkatkan pengaruh Qatar selama mediasi dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza, sambil mendiskreditkan Mesir, mediator kunci lainnya.

Penangkapan Urich dan Feldstein memicu kemarahan publik, mengingat hubungan Qatar yang dicurigai dengan Hamas dan ketiadaan hubungan diplomatik formal antara Israel dan Qatar.

Baca Juga: Pakar HAM: Hukum Internasional Kata-Kata Belaka di Tengah Genosida Israel

Meskipun Netanyahu tidak dianggap sebagai tersangka dalam kasus ini, ia telah memberikan pernyataan kepada polisi dan menyebut penyelidikan ini sebagai serangan politik yang tidak berdasar.

Skandal ini menambah tekanan pada Netanyahu yang sudah menghadapi persidangan korupsi yang sedang berlangsung dan tuduhan melemahkan institusi negara.

Dalam perkembangan terkait, Netanyahu berusaha untuk memberhentikan kepala Shin Bet, Ronen Bar, yang sedang memimpin penyelidikan Qatargate.

Langkah ini dikritik sebagai bermotif politik dan memicu protes signifikan, dengan Mahkamah Agung Israel mengeluarkan perintah sementara untuk mencegah pemecatan tersebut. Kritikus menuduh Netanyahu mencoba menghalangi penyelidikan dan melemahkan sistem hukum Israel.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Sembunyikan Bukti Pembunuhan Paramedis

Selain itu, Netanyahu menarik kembali pencalonan mantan kepala angkatan laut, Eli Sharvit, untuk memimpin Shin Bet, hanya sehari setelah pengumuman tersebut.

Keputusan ini diambil di tengah periode kontroversial yang melibatkan Ronen Bar, yang sedang menyelidiki dugaan hubungan keuangan antara Qatar dan para penasihat Netanyahu.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lebih dari 17.000 Anak Palestina Tewas di Gaza Sejak Oktober 2023

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Amerika
Palestina
Palestina