Tepi Barat, MINA – Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mendesak tindakan militer yang lebih keras terhadap pejuang perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan mendesak pemukim Israel memperluas kehadiran mereka, meskipun kekerasan melonjak serta seruan internasional untuk menghentikan pembangunan baru.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Ahad (25/6), hal itu Ben-Gvir sampaikan saat berbicara di pos pemukim, salah satu dari beberapa yang menurut militer Israel telah ditemukan di Tepi Barat tetapi tidak diizinkan.
“Kita harus melancarkan operasi militer, meruntuhkan bangunan, melenyapkan teroris, bukan hanya satu atau dua tapi puluhan dan ratusan dan, jika perlu, ribuan,” kata anggota sayap kanan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu dalam kunjungannya.
“Karena, pada akhirnya, itulah satu-satunya cara kita merebut tempat ini, memperkuat cengkeraman kita, dan mengembalikan keamanan kepada penduduk” lanjutnya.
Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat
Sementara itu, Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengatakan di Jenewa, situasinya “berisiko lepas kendali” dan dia mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional.
Sebagian besar negara menganggap permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 sebagai ilegal.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan setidaknya tujuh pos baru dibangun di Tepi Barat sejak Kamis (22/6).
Tindakan tersebut mengikuti pengumuman Netanyahu pada Rabu (21/6) tentang rencana 1.000 rumah baru di pemukiman Eli sebagai tanggapan atas serangan senjata Palestina di daerah tersebut pada hari sebelumnya yang menewaskan empat orang Israel.
Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel
Menurut pengawas Israel, Peace Now, Eli dibangun pada 1984 dan sekitar 4.600 pemukim tinggal di daerah itu.
Warga Palestina di daerah itu mengatakan, tanah mereka dirampas untuk memungkinkan perluasan pemukiman selama bertahun-tahun. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir