Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ben-Gvir Mundur dari Pemerintahan Jika Terjadi Gencatan Senjata dengan Hezbollah

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 27 September 2024 - 16:05 WIB

Jumat, 27 September 2024 - 16:05 WIB

26 Views

Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir.(Foto: WAFA)

Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir, pada Kamis (27/9) mengancam akan mundur dari koalisi yang berkuasa di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika gencatan senjata dengan Hezbollah di Lebanon, benar-benar terjadi.

AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lain meminta Israel dan Hezbollah, Rabu malam, untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari di tengah meningkatnya perang lintas perbatasan mereka. Anadolu Agency melaporkan.

Sementara Haaretz melaporkan, Ben-Gvir memberi tahu Netanyahu bahwa Partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) miliknya tidak akan memberikan suara bersama koalisi jika pemerintah menyetujui gencatan senjata sementara dengan Hezbollah.

Menteri ekstremis itu juga mengancam saat pertemuan partai akan meninggalkan pemerintahan jika gencatan senjata bersifat permanen.

Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv

“Kami tidak akan meninggalkan penduduk di utara. Setiap hari gencatan senjata ini berlaku dan Israel tidak berperang di utara, Otzma Yehudit, tidak berkomitmen pada koalisi,” kata Ben-Gvir.

Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan lebih dari 650 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hezbollah dan Israel telah terlibat dalam konflik lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak. []

 

Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda