Al-Quds, MINA – Menteri Ekstremis Keamanan Nasional Israel dari sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada Selasa (14/10) kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki untuk kedua kalinya dalam sepekan.
Saksi mata dan Direktorat Wakaf Islam di Yerusalem menyatakan, Ben-Gvir memasuki Kompleks Al-Aqsa di bawah pengamanan ketat pasukan polisi Israel. Aksi sebelumnya terjadi pada awal perayaan hari raya Yahudi Sukkot pekan lalu, yang memicu kecaman keras dari para pejabat Palestina dan masyarakat Muslim secara luas.
Sejak menjabat pada tahun 2022, Ben-Gvir telah memasuki kompleks Al-Aqsa sebanyak 13 kali, 10 di antaranya terjadi setelah dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023. Kunjungan-kunjungan ini dianggap provokatif, terlebih karena menteri-menteri Israel diharuskan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Kantor Perdana Menteri sebelum memasuki situs keagamaan yang sensitif tersebut, syarat yang dilaporkan tidak dipenuhi.
Dewan Wakaf Islam pada Senin (13/10) memperingatkan bahwa tahun 2025 menjadi tahun terburuk dalam hal pelanggaran terhadap status sejarah dan hukum Masjid Al-Aqsa dalam sejarah modern. Dewan tersebut menuduh otoritas Israel dan kelompok ekstremis Yahudi telah mengatur serangkaian penyerbuan besar-besaran, menodai kesucian masjid, dan berupaya melakukan Yudaisasi terhadap situs tersebut.
Baca Juga: Pasukan Israel Serbu Tepi Barat Beberapa Jam Usai Pembebasan Tahanan
Tindakan-tindakan yang disebutkan antara lain ritual Talmudik, nyanyian, tarian, pengibaran bendera, hingga penyembelihan hewan dan tumbuhan di dalam kompleks masjid.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Instagram Hapus Akun Jurnalis Al-Jafarawi, Dokumentasi Kejahatan Israel Raib