Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bencana Gerakan Tanah di Jawa Tengah: Warga Mengungsi, Puluhan Rumah Rusak

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Ali Farkhan Tsani - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Kondisi rumah warga pasca terdampak longsor di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Jumat (14/11/25). (Foto: BPBD Kabupaten Purbalingga)

Jakarta, MINA – Bencana gerakan tanah melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah, menyebabkan puluhan rumah rusak dan warga mengungsi, Jumat (14/11).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari tanah gerak terjadi di Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Jumat.

“Lokasi terdampak berada di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 56 KK terdampak, sedangkan 33 warga dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengungsi sementara waktu,” uacap Abdul Muhari di Jakarta.

ia mengatakan, Fenomena ini juga menyebabkan rumah rusak sebanyak 42 unit, dengan rincian rusak sedang 32 unit dan rusak ringan 10 unit. Merespons adanya pengungsian di Balai Desa Ketanda, personel BPBD mendistribusikan bantuan kebutuhan dasar kepada warga terdampak. Dapur diaktifkan untuk menyajikan makanan kepada para pengungsi. Kondisi, Sabtu (15/11), para warga yang mengungsi terpantau dalam kondisi baik. Selain itu, aparat pemerintah daerah masih melakukan pendataan dampak bencana.

Baca Juga: Update Korban Longsor Cilacap, 8 Jenazah Baru Ditemukan, Total Korban Meninggal 11 Orang

Sementara itu, gerakan tanah juga terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (13/11). Peristiwa yang berlangsung setelah adanya hujan lebat ini terpantau oleh BPBD setempat pada pukul 17.00 WIB. Fenomena ini berlangsung di Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar.

Setelah adanya hujan lebat, gerakan tanah terjadi di wilayah tersebut pada Kamis sore kemarin. Kondisi ini menyebabkan sebanyak 20 KK (65 jiwa) memutuskan untuk mengungsi ke tempat aman. Petugas BPBD membantu warga dalam proses evakuasi. Di samping itu, mereka telah mendirikan pos pengungsian yang dilengkapi dengan dapur umum. Sedangkan untuk mengelola penanganan darurat, BPBD Kabupaten Purbalingga mengaktifkan pos komando.

Dari sejumlah rumah di kawasan bahaya, terdapat 2 rumah warga yang roboh akibat gerakan tanah. Hingga Jumat kemarin (14/11), petugas memantau tanah di kawasan terdampak masih bergerak.

Pantauan cuaca pada hari ini, Sabtu, 15 November 2025, sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai adanya angin kencang.

Baca Juga: Ini Penyebab Longsor di Cilacap Versi BMKG

Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang, tanah longsor atau gerakan tanah.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga. Para pemangku kepentingan dapat memantau prakiraan cuaca di wilayah sehingga langkah-langkah aksi dini dapat segera dilakukan untuk keamanan dan keselamatan publik. Apabila terjadi hujan lebat dengan durasi panjang, warga dapat segera evakuasi untuk menghindari potensi dampak bahaya longsor atau gerakan tanah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Buku di HB Jassin Tekankan Pentingnya Literasi Palestina dalam Kurikulum Indonesia

Rekomendasi untuk Anda