Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BENDUNGAN RENAISSANS ETHIOPIA DI SUNGAI NIL MULAI DIOPERASIKAN JULI

Rudi Hendrik - Jumat, 27 Februari 2015 - 00:05 WIB

Jumat, 27 Februari 2015 - 00:05 WIB

727 Views

Salah satu gambar bendungan Renaissans Ethiopia. sumber: caglobalint.com

bendungan-ethiopia-nil-300x165.jpg" alt="Salah satu gambar bendungan Renaissans Ethiopia. sumber: caglobalint.com" width="300" height="165" /> Salah satu gambar bendungan Renaissans Ethiopia. sumber: caglobalint.com

Kairo, 7 Jumadil Awal 1436/26 Februari 2015 (MINA) –  Bendungan Renaissans Ethiopia di sungai Nil sudah memasuki 45 persen tahap pengerjaan, di mana menurut kabar ditargetkan beroperasi Juli mendatang.

Menurut sumber resmi Sudan, bendungan yang dibangun perusahaan Salini Italia  itu akan mengurangi  pasokan air ke Mesir dan Sudan sebesar 14 miliar meter kubik dalam satu tahun proses bendungan, Egypt Independent yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pengurangan pasokan air diperkirakan akan mempengaruhi lahan-lahan yang selama ini mengandalkan luapan air dari Nil, serta listrik yang dihasilkan dari bendungan Roseires, Jabal al-Awliya dan Sonar.

Sumber yang tidak disebutkan namanya menambahkan saat ini Khartoum dan Addis Ababa sedang memperkuat proyek interkoneksi listrik antara keduanya meskipun negosiasi tentang bendungan Ethiopia juga berlangsung.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Mereka mengatakan Ethiopia berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pembangunan tahap pertama bendungan sebelum musim banjir menghalangi pekerjaan konstruksi, menambahkan fase ini dua turbin dipasang untuk menghasilkan 700 megawatt listrik.

Namun, sumber resmi di Kementerian Irigasi Mesir mengatakan turbin belum dipasang lagi, karena bendungan belum mencapai tingkat penyimpanan minimum, yang berarti bahwa penyimpanan akan mulai sekitar tahun 2016.(T/R04/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina