Islamabad, MINA – Ibu Kota Pakistan, Islamabad, sejak Senin (25/11) memberlakukan lockdown untuk mencegah masuknya pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang terlibat bentrok dengan polisi.
Bentrok tersebut terjadi karena para demonstran menuntut pembebasan Imran Khan yang sedang mendekam di dalam penjara. Massa kebanyakan berasal dari luar kota Islamabad. Al-Jazeera melaporkan.
Kepala Polisi Provinsi Punjab, Usman Anwar mengatakan, dari bentrok itu satu personel polisi tewas, dua dalam kondisi kritis, 22 kendaraan polisi dibakar, serta setidaknya 119 pendemo luka-luka.
Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan, mereka yang bertanggung jawab atas kematian polisi tersebut akan diadili.
Baca Juga: Ribuan Warga AS Gelar Aksi Demo Jelang Pelantikan Trump
Selain memberlakukan lockdown dengan memblokir sebagian besar jalan menuju Islamabad oleh polisi dan militer, pemerintah juga telah memblokir layanan telepon seluler dan internet di wilayah-wilayah yang “menimbulkan kekhawatiran”.
Aksi unjuk rasa yang dinamai “panggilan terakhir” itu merupakan salah satu dari serangkaian demonstrasi untuk menuntut pembebasan Imran Khan, yang telah ditahan sejak Agustus 2023.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Rencana Deportasi Imigran oleh Trump Sebagai Aib Besar Bagi Kemanusiaan