Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan Terjadi Usai Turki Sita Kantor Harian Zaman

Rudi Hendrik - Ahad, 6 Maret 2016 - 14:29 WIB

Ahad, 6 Maret 2016 - 14:29 WIB

303 Views

Demonstrasi menentang penyitaan pemerintah terhadap kantor harian Zaman. (Foto: dok. TalkGlobalNews.com)
Demonstrasi menentang penyitaan pemerintah terhadap kantor <a href=

harian Zaman. (Foto: dok. TalkGlobalNews.com)" width="460" height="258" /> Demonstrasi menentang penyitaan pemerintah terhadap Kantor Harian Zaman. (Foto: dok. TalkGlobalNews.com)

Istanbul, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Bentrokan terjadi antara polisi huru hara Turki dengan ratusan demonstran yang berkumpul di luar Kantor Harian Zaman di Istanbul, sehari setelah kantor media itu disita pihak berwenang.

Polisi anti huru hara Turki menembakkan peluru plastik dan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Para petugas mendirikan barikade pada Sabtu (5/3) di luar markas harian beroplah terbesar di negara itu, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sehari sebelumnya, sebuah pengadilan menunjuk seorang administrator untuk menjalankan Zaman, harian yang terkait dengan Fethullah Gulen, lawan politik kuat Presiden Recep Tayyip Erdogan yang berbasis di Amerika Serikat.

Baca Juga: Beirut Diserang, Presiden Lebanon Tuduh Israel Abaikan Seruan Internasional

Erdogan telah menuduh Gulen bersekongkol untuk menggulingkan pemerintah dengan membangun jaringan pendukung di peradilan, polisi, dan media. Namun Gulen membantah tuduhan tersebut.

Media pemerintah mengatakan bahwa putusan pengadilan dikeluarkan atas permintaan jaksa yang menyelidiki Gulen atas tuduhan terorisme.

Editor senior Zaman, Sevgi Akarcesme mengatakan, karyawan Zaman kembali bekerja pada Sabtu untuk bekerja di bawah administrator baru. Kepala editor Zaman, Abdulhamit Bilici dan kolumnis Bulent Kenes dipecat dan dikawal polisi dari kantor.

“Ini adalah hari yang gelap bagi demokrasi Turki dan pelanggaran mencolok terhadap konstitusi,” kata Akarcesme kepada Reuters.

Baca Juga: UNIFIL Laporkan Lebih dari 10.000 Pelanggaran Israel di Lebanon

Dia mengatakan, sebagian besar media Turki tidak sepenuhnya melaporkan pengambilalihan itu karena khawatir mereka menghadapi masalah yang serupa. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Saudi, Qatar, dan Kuwait Kecam Kunjungan Netanyahu ke Wilayah Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Health
MINA Edu