Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bercadar atau Tidak, Menag: Mari Saling Menghormati

Fauziah Al Hakim - Rabu, 16 Mei 2018 - 21:36 WIB

Rabu, 16 Mei 2018 - 21:36 WIB

13 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk saling menghormati pilihan cara berpakaian di muka umum. Apakah menggunakan cadar atau tidak, Menag berharap masing-masing bisa saling menghormati.

Menurut Menag, motif seseorang menggunakan cadar beragam, bisa karena fasion, mode, atau juga refleksi dari keyakinan pemahaman keagamaan. Karenanya, ada dua hal menyikapi pemahaman ini.

Pertama, menghormati mereka yang bercadar seperti juga kita menghormati mereka yang menggunakan atribut lain di muka umum.

“Itu bagian dari hak setiap kita. Apalagi kalau itu terkait dengan keyakinan, pemahaman ajaran agamanya,” kata Menag usai menghadiri Silaturahmi Kebangsaan  dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (16/5).

Baca Juga: Jenazah Staf KBRI di Tertembak di Peru Tiba di Tanah Air

Kedua, agar mereka yang bercadar juga menyadari lingkungan sekitarnya yang juga ingin bisa berinteraksi. “Jadi kedua belah pihak harus saling membangun kesadaran untuk saling menghormati,” ujarnya.

“Itu mengapa lalu ada ketentuan di sejumlah lembaga pendidikan atau tempat tempat tertentu orang tidak boleh menggunakan cadar. Kententuan ini juga bagian yang harus difahami, dimengerti oleh mereka yang menggunakan cadar,” sambungnya. Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.

Menyikapi situasi terakhir ini, Menag mengajak untuk mengembalikan agama kepada esensi ajarannya yang moderat atau tidak ekstrim kiri maupun kanan. Sebab, hakikat agama adalah moderat.

“Kewajiban kita semua untuk mengajak kedua kutub ini ke tengah dengan cara memahami dan mengamalkan ajaran agama yang moderat kepada esensi ajaran agama yang sesungguhnya yang memanusiakan manusia,” tutur Menag.

Baca Juga: Menlu Sugiono Pimpin Prosesi Serah Terima Jenazah Pejabat KBRI yang Tertembak di Lima, Peru

“Agama hadir untuk melindungi harkat martabat kemanusiaan, bukan justru sebaliknya. Agama tidak boleh diperalat, dimanipulasi, bahkan dieksploitasi untuk hal-hal yang justru menimbulkan sesama kita saling menegasikan, saling merendahkan, bahkan saling meniadakan satu dengan yang lain,” pesannya. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Raker Nasional UPZ Dorong Peningkatan Kompetensi dan Layanan Zakat

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina