Bogota, MINA – Untuk pertama kalinya Kolombia memperoleh kursi di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, badan internasional yang bertugas untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia secara global.
Setelah pengumuman tersebut, Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan komitmen negaranya untuk menangani masalah hak asasi manusia yang kritis dan menyatakan sikap Kolombia terhadap pelanggaran sistematis hak asasi manusia di Palestina akan “jelas dan tegas.” Almayadeen melaporkan.
Ia juga berjanji untuk mengadvokasi pembebasan mantan Presiden Peru Pedro Castillo, yang digulingkan dan dipenjara setelah kudeta yang didukung AS pada tahun 2022.
Selain itu, Presiden Kolombia menekankan rencana untuk mencari kesepakatan politik di Venezuela guna memastikan hak dan kebebasan warganya.
Baca Juga: PM Greenland Tolak Bergabung dengan AS dan Ingin Jadi Negara Merdeka Penuh
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, Petro telah menjadi kritikus keras pemerintah Netanyahu, mengumumkan pada bulan Mei bahwa Kolombia akan memutuskan hubungan dengan Israel dan membuka kedutaan besar di Ramallah di wilayah Palestina.
Pada bulan Juni, ia mengonfirmasi ekspor batu bara ke entitas pendudukan ditangguhkan sampai genosida berhenti. Hal ini terjadi saat Israel melanjutkan agresinya di Gaza, yang telah membunuh lebih dari 45.000 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023. []
Mi’raj News Agency (MINA)